AS Minta Ukraina Tidak Serang Depo Minyak Rusia

Ukraina terus serang depo minyak Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta Ukraina agar tidak menyerang depo minyak dan fasilitas energi Rusia. Washington mengkhawatirkan adanya balasan besar dari Rusia kepada Ukraina dan berdampak pada tingginya harga minyak dunia. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Ukraina sudah melakukan sejumlah serangan yang menargetkan depo minyak di Rusia. Di tengah berlangsungnya pemilu di Rusia, Ukraina disebut melancarkan serangan drone ke depo minyak di Samara dan diklaim menjadi sasaran terjauhnya. 

Baca Juga: Serangan Rusia ke Fasilitas Energi Ukraina Tewaskan 5 Orang

1. AS khawatir naiknya harga BBM dan berdampak turunnya elektabilitas Biden

Pada Jumat (22/3/2024), AS menyebut bahwa serangan yang menargetkan fasilitas energi dan depo minyak Rusia akan berdampak besar pada kapabilitas produksinya. Pasalnya, penurunan produksi minyak Rusia akan berimbas pada harga minyak dunia. 

Serangan Ukraina di depo minyak Rusia telah meningkatkan harga mencapai 4 persen sejak 12 Maret lalu, ketika Ukraina pertama kali melancarkan serangan ke depo minyak. 

Dilansir Politico, menjelang pemilu di AS, terdapat kekhawatiran soal tingginya harga BBM. Kenaikan harga BBM akan berdampak pada penurunan elektabilitas Presiden Joe Biden dalam pemilu tahun ini. 

Tak hanya itu, serangan bertubi-tubi pada depo minyak Rusia akan berdampak pada pembalasan yang besar yang menyasar infrastruktur energi, terutama pada fasilitas pipa minyak di Ukraina.  

2. Ukraina klaim depo minyak sebagai target yang tepat

Menanggapi permintaan AS, Wakil Perdana Menteri Ukraina Olha Stefanishyna mengatakan, depo minyak Rusia adalah target yang tepat untuk pasukannya dalam menghambat kemampuan mesin perang Moskow. 

"Kami paham anjuran dari AS, tapi di saat yang sama kami sedang berjuang di tengah keterbatasan kemampuan, sumber daya, dan praktik yang kami miliki. Kami melihat bahwa fasilitas energi adalah target yang tepat dan diperbolehkan dari sudut pandang militer" ungkapnya, dikutip Reuters.

Di tengah meningkatnya serangan drone Ukraina ke fasilitas energi Rusia sepanjang bulan ini, sejumlah depo minyak Rusia mengalami kerusakan besar. Serangan tersebut berdampak pada penangguhan sementara produksinya. 

Baca Juga: Rusia Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

3. Rusia lancarkan serangan ke bendungan Sungai Dnipro

Pada hari yang sama, Presiden Ukraian Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Rusia sudah melancarkan serangan besar ke Ukrania sebagai pembalasan atas serangan Kiev di tengah pilpres. 

"Teror Rusia hanya mungin terjadi sekarang karena kita tidak punya sistem pertahanan udara modern yang sejujurnya membutuhkan niat politik yang sangat besar untuk menyediakannya," ujar Zelenskyy. 

"Semua rekan kita tahu bahwa kami sangat membutuhkan itu semua dan mereka bisa memberikan keputusan yang benar-benar akan menyelamatkan rakyat Ukraina," sambungnya. 

Rusia melancarkan serangan drone besar di bendungan Sungai Dnipro yang mengakibatkan tewasnya 5 orang dan sejumlah orang terluka. Insiden ini menyebakan matinya listrik di area sekitar dan diperkirakan 1 juta orang tidak mendapat listrik. 

Baca Juga: ISIS Serang Gedung Konser Rusia, 147 Orang Terluka

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya