Australia Terbukti Bantu CIA dalam Kudeta Militer Chile 1973

Bantu Augusto Pinochet jadi diktator di Chile

Jakarta, IDN Times - Berdasarkan temuan baru pada Jumat (10/9/2021) menyebutkan jika Badan Intelijen Australia (ASIS) terbukti terlibat dalam aksi kudeta militer di Chile. Pasalnya, peristiwa bersejarah pada tahun 1973 itu telah membawa negara Amerika Selatan itu ke dalam jurang kediktatoran dan kekerasan yang dilakukan Presiden Augusto Pinochet. 

Pada awal Juni lalu, pihak Australia sempat menyangkal peran intelijennya dalam kudeta militer Chile dan berupaya menyembunyikan dokumen tersebut dari publik. Hal itu dikhawatirkan dapat menganggu hubungan diplomatik dan krisis keamanan nasional.

1. Membantu CIA untuk melengserkan Salvador Allende

Badan Intelijen Australia (ASIS) terbukti melakukan intervensi di Chile dengan membantu Central Intelligence Agency (CIA) dalam melengserkan pemimpin berpaham kiri atau sosialis Salvador Allende. Bahkan ASIS diketahui sudah berada di negara Amerika Selatan itu sejak 1971-1973 atas permintaan dari CIA. 

Dilansir dari France24, sejarawan dari Keamanan Kearsipan Nasional (NSA), Peter Kornbluh menyebutkan, "Setelah hampir 50 tahun, akhirnya sejarah yang disembunyikan mengenai kolaborasi, rahasia AS dengan sekutunya untuk melengserkan pemimpin terpilih secara demokratis di Chile, Salvador Allende mulai terungkap." 

"Keputusan sejarah untuk beberapa negara seperti Australia dan Brasil yang melakukan intervensi di Chile ini dapat dipahami dari sejarah kelamnya yang dikuasai oleh pemerintahan totaliterisme" ujar Kornbluh. 

2. Ditemukannya memo persetujuan dari PM William McMahon

Baca Juga: Dituding Merampok, 3 Personel Militer Bolivia Ditahan Chile

Dikutip dari SBS, dokumen dari NSA merupakan sebuah memo yang mengindikasikan persetujuan Perdana Menteri William McMahon. Kala itu, ia menyetujui keputusan untuk mendirikan stasiun ASIS di Chile pada Desember 1970, sesuai dengan permintaan Amerika Serikat. Sementara, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan ASIS itu memiliki nama lama yakni M09. 

Sedangkan stasiun itu beroperasi sekitar 18 bulan lamanya, hingga PM Gough Whitlam memutuskan untuk menutupnya terkait kekhawatirannya. Whitlam diketahui takut apabila hal ini terungkap ke publik yang berdampak buruknya opini publik, lantaran justru mementingkan kepentingan Amerika Serikat. 

Memo tersebut juga menjadi salah satu dari ratusan dokumen yang dipublikasukan Dr. Clinton Fernandes dalam presentasinya di AAT Juni lalu. Saat itu, ia menuntut Kearsipan Nasional Australia yang menolak pembukaan dokumen soal operasi ASIS di Chile tahun 1970an beserta laporan terkait pelengseran Presiden Salvador Allende. 

Clinton Fernandes merupakan mantan analis dalam ASIS dan seorang profesor studi internasional di Universitas New South Wales, Canberra. Ia juga menjadi orang yang menyerukan petisi untuk pembebasan informasi tersebut, dilansir dari France24

3. Chile peringati peristiwa kudeta militer 48 tahun lalu

Terungkapnya keterlibatan intelijen Australia di Chile ini juga bersamaan dengan peringatan kudeta militer tahun 1973 itu. Pada Sabtu (11/9/2021) sejumlah organisasi HAM dan partai politik melangsungkan peringatan peristiwa kudeta yang berlangsung 48 tahun lalu itu setelah tewasnya Presiden Salvador Allende di Istana La Moneda. 

Para simpatisan juga melakukan aksi long march di sekitar Istana La Moneda dan menaruh karangan bunga pada pintu depan Gedung Pemerintahan. Pasalnya, tempat itu merupakan lokasi, di mana jasad mantan presiden Allende dibawa setelah berakhirnya serangan militer pada 11 September 1973. 

Di samping itu, sejumlah simpatisan, organisasi HAM, serta ketua Partai Komunis (PC), Partai Sosialis (PS) dan Convergencia Social (CS) menyanyikan lagu dan slogan. Pemrotes tersebut juga menekankan pada proses perubahan konstitusi yang sedang berjalan di Chile dan akan merubah konstitusi lama dari era diktator Pinochet, dilaporkan dari DW

Baca Juga: Chile: Imigran Haiti Protes Kasus Penembakan oleh Polisi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya