Azerbaijan Usir Diplomat Iran dari Negaranya dalam 48 Jam!

Perseteruan Iran-Azerbaijan makin melebar

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Azerbaijan, pada Kamis (6/4/2023), mengusir empat diplomat Iran. Pengusiran ini akan membuat hubungan Iran-Azerbaijan semakin memanas. 

Sebelumnya, Azerbaijan sudah memanggil Duta Besar Iran Seyyed Abbas Musavi terkait propaganda anti-pemerintah. Selain itu, Azerbaijan menduga bahwa Iran ada di balik serangan kepada anggota parlemen di negaranya. 

1. Diplomat Iran disebut lakukan aktivitas yang tidak semestinya

Kemlu Azerbaijan mengumumkan bahwa empat pekerja di Kantor Kedubes Iran di Baku ditetapkan persona non-grata. Penetapan ini disebabkan oleh aktivitasnya yang dianggap tidak sesuai dengan status sebagai perwakilan. 

"Selama pertemuan dengan Dubes Iran, Seyyed Abbas Musavi, kami menyatakan ketidakpuasan kami kepadanya akibat aksi provokatif yang ditunjukkan negaranya terhadap relasi dengan Azerbaijan," papar Kemlu Azerbaijan, dikutip RFE/RL

Keempat diplomat tersebut diharuskan meninggalkan Azerbaijan dalam kurun waktu 48 jam sejak penetapan.

Baca Juga: Buka Kedubes Israel, Azerbaijan-Iran Saling Kecam

2. Azerbaijan tangkap orang yang diduga akan lengserkan pemerintah

Pada saat yang sama, Azerbaijan menangkap enam orang yang diduga hendak melakukan kudeta di negaranya. Mereka diduga masuk dalam kelompok yang direkrut oleh agen rahasia Iran dan berniat mendirikan negara religius. 

Dilansir OC Media, Kementerian Dalam Negeri, Badan Keamanan Nasional, dan Kantor Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa operasi memberantas terorisme masih dilanjutkan. Otoritas disebut menyasar warga yang memiliki paham Syiah. 

"Orang yang ditahan menggambarkan dirinya sebagai sosok yang taat agama atau religius dalam masyarakat dan melancarkan propaganda pro-Iran dan radikalisme religius dalam jejaring sosial, serta mengadakan upacara pertemuan," tutur otoritas setempat. 

3. Lebih dari 500 orang yang ditahan di Azerbaijan

Azerbaijan Usir Diplomat Iran dari Negaranya dalam 48 Jam!ilustrasi bendera Azerbaijan (pexels.com/@ganimatque)

Seorang aktivis dari Partai Front Popular, Saygin Rustam, mengatakan bahwa ia tidak yakin dengan serangan kepada Fazil Mustafa. Ia menyebut bahwa tidak ada bukti nyata terkait masalah tersebut. 

"Setelah menyebarnya insiden dan pengecekan denyut nadi, mereka punya alasan untuk menangkap ratusan orang. Mereka datang dengan ide konyol bahwa mereka yang beribadah, berarti mereka adalah teroris," paparnya. 

Penulis dan komentator politik, Samad Shiki, mengatakan bahwa penangkapan ini berkaitan dengan tingginya tensi antara Iran-Azerbaijan. Ia menyebut penangkapan warga religius ini sebagai pesan dan ancaman kepada Iran. 

"Ini adalah fakta bahwa terdapat lebih dari 500 orang yang ditangkap. Jumlah itu naik dari hari ke hari. Saya tidak tahu apa yang bisa dikatakan, ini adalah bentuk penekanan," kata Shiki. 

Baca Juga: 4 Tentara Pakistan Dibunuh Separatis Baluchistan di Perbatasan Iran

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya