Belarusia: KGB dan Oposisi Terlibat Adu Tembak, 2 Tewas

Maraknya kasus pelanggaran HAM di Belarusia

Jakarta, IDN Times - Sebuah insiden adu tembak antara Komite Keamanan Negara (KGB) dan dua orang oposisi Belarusia terjadi di Minsk pada Selasa (28/9/2021). Insiden ini berlangsung setelah beberapa personel KGB mencoba untuk menangkap pihak oposisi Belarus bernama Andrey Zeltser. 

Bahkan pihak KGB menyebut dua orang tersebut sebagai teroris lantaran melakukan pembunuhan kepada aparat negara dan menentang rezim otoriterisme Aleksander Lukashenko di negara pecahan Uni Soviet itu.

Pasalnya, semenjak terpilih kembali tahun lalu, sejumlah masyarakat terus melakukan aksi protes dan menentang kepemimpinan Lukashenko di Belarusia yang sudah berlangsung sejak 27 tahun silam.

1. Dua orang tewas akibat insiden adu tembak ini

Dikutip dari RFE/RL, dua orang yang tewas dalam aksi adu tembak ini merupakan seorang aparat KGB dan seorang pihak oposisi pro demokrasi yang juga pemilik apartemen bernama Andrey Zeltser (31). Keduanya tewas tertembak setelah petugas KGB mendobrak masuk lantaran Zeltser menolak untuk membuka pintu apartemennya. 

Sementara itu, menurut penasehat senior oposisi Belarusia Franak Viacorka mengatakan dalam Twitternya, bahwa orang yang dibunuh itu merupakan pekerja IT di perusahaan EPAM Systems, yang juga memiliki kantor di Amerika Serikat. 

"Terdapat banyak pertanyaan. Andrey Zeltsar ditembak oleh KGB hari ini, ia sebelumnya bekerja di perusahaan IT terbesar di Belarusia EPAM Systems. Ia juga dikabarkan merupakan seorang warga negara AS dan mendukung pergerakan demokrasi di Belarusia. Bahkan istrinya kini juga sudah ditahan" ujar Viacorka. 

2. Pemerintah Belarusia blokir situs media usai insiden tewasnya anggota KGB dan pemrotes

Baca Juga: Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke Rusia

Mendengar insiden berdarah ini, Kementerian Informasi Belarusia pada Rabu (29/9/2021) memblokir akses situs berita Komsomolskaya Pravda di negaranya. Namun, pihak kementerian tidak memberitahukan secara pasti alasan di balik keputusan pemblokiran anak kantor berita dari Rusia di Belarusia itu. 

Akses situs berita itu dibatasi selama beberapa jam setelah mengabarkan berita tentang seorang yang diduga sebagai penembak petugas KGB di sebuah apartemen di Minsk. Selain itu, media itu juga menyebutkan komentar dari kawan seorang pro-oposisi tersebut yang menggambarkannya sebagai seorang yang benar. 

Di sisi lain, otoritas Belarusia hingga kini tidak membeberkan identitas korban dan hanya menyebutnya sebagai teroris yang menembak aparat keamanan. Pasalnya, selama ini otoritas setempat menyebut kelompok pro demokrasi sebagai kelompok teroris dan ekstremis, dilaporkan dari laman Associated Press

3. AS sedang memastikan bila Zeltsar benar warga negaranya

Dikutip dari Reuters, Perwakilan Khusus AS di Belarusia, Julie Fisher juga menyebutkan jika Amerika Serikat sedang mencari tahu lebih lanjut tentang informasi korban yang tertembak di Minsk, apakah ia merupakan warga negara AS atau bukan. 

"Insiden ini menunjukkan bukti baru bahwa rezim ini melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan adanya keinginan untuk menggunakan cara ekstrem dalam mengancam lawan politik. Langkah yang sangat disayangkan ini sudah terbentuk sejak lama di Belarusia" pungkas Fisher.

Sementara dilansir dari Nasha Niva, ibu mertua Zeltser berkata, "Saya tidak bisa berbicara atau berpikir apapun. Saya kaget. Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Andrey adalah orang yang sangat baik, seorang menantu yang baik. Apakah saya menganggap Andrey sebagai seorang teroris? tentu saja tidak."

Di sisi lain, KGB sudah membuka investigasi terkait kasus pembunuhan seorang anggotanya. Bahkan, Presiden Lukashenko juga sudah melayangkan ucapan belasungkawa secara langsung kepada keluarga petugas KGB yang tewas, dilansir dari Belta. 

Baca Juga: Latvia Umumkan Situasi Darurat Terkait Migran dari Belarusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya