Bulgaria Resmi Tarik Pajak Gas Alam Rusia ke Hungaria

Belum tahu siapa yang akan membayar pajak

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Bulgaria Assen Vassilev, pada Selasa (14/11/2023), mengatakan bahwa negaranya akan mendapatkan pajak tambahan dari transit gas alam dari Rusia ke Hungaria. Keputusan Sofia ini tengah menimbulkan ketegangan di kawasan Balkan. 

Pada Oktober lalu, Gazprom sudah mengumumkan penambahan pasokan gas alam ke Hungaria menjelang musim dingin. Perusahaan itu menyebut bahwa penambahan pasokan ini sebagai bukti bahwa Rusia terus menepati janjinya untuk menyediakan suplai sesuai kewajibannya. 

1. Bulgaria ancam blokir aliran gas jika tidak ada yang mau membayar

Vassilev mengatakan, pajak transit gas alam Rusia ini sudah berlaku mulai pertengahan Oktober. Maka, pembayaran pajak tersebut akan dibayarkan pada pertengahan November ini, tepat sebulan setelah diterapkan. 

"Mari berharap bahwa pembayaran pajak transit gas dari Rusia ini berjalan dengan lancar. Namun, kita tidak dapat berspekulasi siapa yang akan membayar pajak tersebut," tutur Vassilev ketika ditanyai terkait siapa yang akan menalangi pajak. 

Dilansir Bloomberg, ia menambahkan bahwa penolakan pembayaran pajak akan dikenakan pemblokiran atau penyitaan aset perusahaan yang bersangkutan.

"Dampak langsung akan diterapkan sebagai hukuman atau penalti, setelah melihat sepertinya tidak ada pihak yang setuju atas pemberlakuan pajak tersebut, setidaknya sampai saat ini," sambungnya. 

Vassilev menyebut bahwa pajak tambahan ini berfungsi untuk mengurangi keuntungan yang didapat Gazprom. Selain itu berfungsi agar Hungaria tidak lagi mengimpor dan menggantungkan suplai gas dari Rusia. 

Baca Juga: Warga Bulgaria Gelar Protes atas Kasus Kekerasan pada Perempuan

2. Bulgaria sukses mengamankan pasokan gas alam dari Azerbaijan

Sejak tahun lalu, Rusia telah memutus pasokan gas alam ke Bulgaria setelah menolak membayar dengan mata uang ruble. Meskipun demikian, Bulgaria tetap menjadi rute penting pipa gas dari Rusia ke sejumlah negara di Eropa.

Pipa gas di Bulgaria merupakan perpanjangan dari pipa TurkStream yang melintas di bawah Laut Hitam. Pipa tersebut dimiliki oleh Gazprom lewat kontrak jangka panjang dan difungsikan sebagai alternatif rute gas selain lewat Ukraina. 

Setelah diputus, Bulgaria akhirnya mendapatkan pasokan gas alam dari perusahaan Azerbaijan, SOCAR lewat kontrak jangka panjang. Selain itu, Sofia juga mendapatkan LNG (liquified natural gas) dari terminal dai Yunani dan Turki. 

Selain Bulgaria, Serbia juga mengupayakan kerja sama pengadaan gas alam dengan SOCAR. Nantinya, gas tersebut akan disalurkan lewat pipa yang melintas di teritori Bulgaria. 

3. Vassilev kritik propaganda Rusia di Bulgaria

Menkeu Vassilev mengkritisi propaganda Rusia di negaranya yang menyebut bahwa rakyat Bulgaria adalah warga Uni Eropa (UE) kelas kedua. Namun, ia menekankan pandangan tersebut akan berubah ketika Bulgaria masuk dalam visa Schengen. 

"Salah satu bagian dari propaganda Rusia menyebutkan bahwa rakyat Bulgaria adalah warga kelas kedua di UE. Saya tekankan bahwa bergabungnya Bulgaria dalam Schengen, pandangan ini akan berubah," terangnya, dikutip Novinite.

Ia menambahkan, secara ekonomi tidaklah menguntungkan bagi negara-negara Eropa Barat dan Tengah untuk tidak memasukkan Rumania dan Bulgaria dalam visa Schengen. 

"Setiap hari, ada 4 ribu truk yang melintasi perbatasan Bulgaria-Turki yang mengarah ke Eropa Barat, tetapi truk tersebut harus berhenti berhari-hari di pintu perbatasan Rumania. Ini membuat transportasi barang lebih mahal," sambungnya. 

Baca Juga: Bulgaria Ledakkan Drone yang Jatuh di Wilayahnya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya