Bulgaria Tolak Hoaks Gabung Schengen Picu Krisis Migrasi

Khawatir jadi pusat penampungan migran di Eropa

Jakarta, IDN Times - Bulgaria menolak hoaks yang menyebut bahwa bergabung dengan Schengen akan menimbulkan krisis migrasi. Pihaknya menyebut ini hanya sebuah propaganda untuk mencegah Bulgaria jadi anggota Schengen. 

Austria dan Belanda menjadi negara yang menolak masuknya Bulgaria dan Rumania ke dalam area Schengen. Kedua negara itu menganggap bakal ada lonjakan migran ilegal di Eropa Barat, jika kedua negara Eropa Timur itu dimasukkan dalam area tanpa pembatasan. 

1. Tekankan tidak ada krisis migrasi di Bulgaria

Bulgaria menekankan, negaranya tidak menghadapi krisis migrasi yang ditimbulkan oleh masuknya migran ilegal. Pihaknya juga menampik kabar bohong yang menyebut terdapat pembangunan penampungan pengungsi baru di Bulgaria. 

"Bulgaria tidak menghadapi krisis akomodasi pengungsi dari negara-negara ketiga. Tidak ada pusat penampungan pengungsi baru yang sedang dibangun saat ini. Kami menolak klaim bahwa 5-20 ribu pengungsi datang ke Bulgaria," terangnya pada Minggu (7/1/2024), dikutip The Sofia Globe.

"Ini adalah trik propaganda menyesatkan dengan menyebarkan data dan jumlah yang tidak selaras dengan topik percakapan, tetapi tetap mampu membuat bingung warga dan menimbulkan kekhawatiran," sambungnya. 

Sofia mengecam informasi menyimpang ini berasal dari luar negeri yang dimaksudkan agar Bulgaria tidak masuk dalam anggota Schengen. Bahkan, menyebut ada pihak yang tidak ingin warga Bulgaria hidup dalam standar tinggi, seperti halnya negara-negara Eropa Barat. 

Baca Juga: Presiden Bulgaria Tolak Penghancuran Monumen Uni Soviet di Sofia

2. Bulgaria perketat masuknya barang dan orang ke negaranya

Dilaporkan Novinite, pada awal 2024 sudah terdapat 7.200 inspeksi yang dilakukan pada kendaraan yang melintas di Bulgaria. Terdapat pengujian fisik, sinar-x, dan penilaian dokumen dari orang maupun barang yang masuk ke negara Eropa Timur tersebut. 

Hasilnya, terdapat penyitaan 120 ribu rokok, 5,5 kg tembakau, hingga lebih dari 340 liter alkohol, serta 800 liter oli, 1.500 kg deterjen, dan 5.429 instrumen elektronik. Selain itu, terdapat 10.500 mainan dan 100 produk parfum yang disita oleh petugas bea cukai dalam beberapa hari terakhir. 

Dalam penggeledahan kali ini, petugas bea cukai dan polisi berhasil menemukan enam migran asal Suriah di pintu perbatasan Vidin Ferry. Keenam migran tersebut disembunyikan di dalam bagian mobil van yang menuju ke Austria. 

3. Bulgaria dan Rumania disetujui masuk Schengen secara parsial

Pada akhir Desember 2023, seluruh negara anggota UE, termasuk Austria dan Belanda, setuju mengangkat kontrol perbatasan udara dan laut di Bulgaria dan Rumania. Keputusan ini sebagai bagian dari masuk secara parsial dalam zona Schengen. 

Dilaporkan Politico, seluruh pembatasan dan pengecekan di perbatasan udara dan laut akan dicabut mulai 31 Maret 2024. Nantinya, UE masih akan membicarakan lebih lanjut terkait kemungkinan pembukaan pintu perbatasan darat. 

"Komisi Eropa akan membicarakan lebih lanjut terkait pengangkatan kontrol perbatasan darat pada 2024. Dialog ini akan dijalankan dan keputusan soal masalah ini sudah ada dalam jangka waktu tepat," terang Dewan Eropa. 

Menanggapi putusan ini, PM Rumania Marcel Ciolacu mengatakan, optimisme terkait kemungkinan pembukaan perbatasan darat dari UE ke negaranya. Ia pun yakin hasil positif akan diputuskan pada 2024. 

Baca Juga: Diancam Hungaria, Bulgaria Cabut Pajak Transit Gas dari Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya