Ditekan Perdana Menteri, Dirut Kantor Berita Slovenia Mundur

Janša kembali tekan media di Slovenia 

Jakarta, IDN Times - Seorang direktur utama kantor berita STA (Slovenian Press Agency) di Slovenia bernama Bojan Veselinovic pada Kamis (30/9/2021) memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini terkait adanya tekanan yang dilakukan Perdana Menteri Janez Janša yang memintanya untuk mundur. 

Pada bulan Februari lalu, PM Janša juga sudah melakukan berbagai macam cara membatasi media independen di negaranya. Bahkan perdana menteri berusia 63 tahun itu juga sempat menghina seorang jurnalis Politico. 

1. Pemerintah tidak lagi mendanai STA selama lebih dari 300 hari

Mundurnya Bojan Veselinovič terkait dengan penolakan rencana persetujuan layanan dari Pemerintah Slovenia yang dianggap merusak agensi tersebut. Pengumuman ini diutarakan secara langsung oleh pihak STA ketika Janša berkunjung ke Inggris untuk menemui PM Boris Johnson soal masalah bilateral. 

"Saya tidak bisa dan tidak ingin menerima kondisi ini di bawah pemerintahan representatif yang tidak bersedia mendanai agensi untuk kepentingan publik, bahkan Slovenian Press Agency sama sekali tidak mendapatkan dana selama 375 hari dari sekarang" sesuai keterangan dari pihak STA. 

Sementara itu, Vecer memberitakan bila kantor berita milik negara itu kini sedang menunggu pendanaan dari Kantor Komunikasi Pemerintah Slovenia (UKOM), dilansir dari laman Politico

2. Uni Eropa menyayangkan mundurnya Veselinovič

Baca Juga: Warga Slovenia Tolak Perubahan Hukum Pengelolaan Air

Setelah pengunduran diri Veselinovič, Uni Eropa mengungkapkan kekhawatirannya terkait kebebasan media di Slovenia. Menurut juru bicara Komisi Eropa Christian Wigand mengatakan kepada reporter bahwa, "Kami menyesali dan mengikuti situasi terakhir dari kondisi buruk ini."

"Kami memaksa otoritas Slovenia, Pemerintah Slovenai, untuk menanggapi aksi penting untuk menghentikan dan mengembalikan tren terbaru ini. Perkembangan terbaru kembali memperlihatkan kekecewaan, pasalnya legislasi UE sudah seharusnya melindungi kebebasan media dan pluralisme" tambah Wigand, dilansir dari Associated Press

Sejak berkuasa kembali di tahun 2020, Janša sudah dituding kerap memberikan serangan dan kritikan kepada jurnalis lewat Twitter dan merusak kebebasan yang dimilik pers. Bahkan, ia menggambarkan STA sebagai aib bangsa dan mengancam untuk menarik pendanaan dari pemerintah, dikutip dari Euronews

3. Asosiasi Jurnalis ancam akan adakan demonstrasi terkait masalah ini

Sementara itu, BNE Intellinews melansir bahwa Asosiasi Jurnalis Slovenia mengatakan bahwa situasi STA tidak pernah sedarurat ini. Mengikuti pengunduran diri Veselinovic,  organisasi persatuan jurnalis itu mengungkapkan jika mereka mendesak pemerintah untuk segera memenuhi kewajibannya, yakni mendanai STA dan menghalangi kebangkrutannya. 

"Apabila pemerintah tidak melakukan ini, kami akan memulai persiapan untuk melakukan unjuk rasa. Pengunduran diri Veselinovic datang dari usaha persisten pemerintah untuk memutus pendanaan informasi dari media Slovenia, beserta seluruh profesional, editorial, dan institusi independen di dalamnya" ujar persatuan pers. 

Selain itu, Asosiasi Jurnalis Slovenia tengah mengorganisir kampanye donasi hingga 270 ribu euro (Rp4,4 miliar) demi membantu STA. Akan tetapi, agensi itu membutuhkan pendanaan yang jauh lebih besar untuk membiayai seluruh kegiatan operasionalnya, dikutip dari Euronews

Baca Juga: Kasus COVID-19 Turun, Slovenia Akhiri Status Darurat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya