Eks Wamendagri Georgia Dituding Berniat Lancarkan Kudeta

Disebut mirip dengan Euromaidan

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Georgia (SSG) mengatakan bahwa mantan Wakil Menteri Dalam Negeri, Giorgi Lortkipanidze berniat melancarkan kudeta di negaranya. Bahkan, kudeta disebut mirip dengan peristiwa Euromaidan di Ukraina pada 2014. 

Belakangan ini, pemerintah Georgia di bawah kepemimpinan Partai Georgian Dream cenderung mengarah pro-Rusia. Mereka pun telah melayangkan pemakzulan kepada Presiden Salome Zurabishvili usai melakoni tur Eropa tanpa izin dari pemerintah. 

Baca Juga: Usai Tur Eropa, Presiden Georgia Terancam Pemakzulan

1. SSG klaim beberapa tokoh terlibat dalam konspirasi kudeta di Georgia

SSG menyebut dugaan ini muncul dari investigasi yang diselenggarakannya dalam beberapa bulan terakhir. Namun, mereka tidak menyebutkan bukti dalam mendukung klaimnya terhadap pihak oposisi. 

Otoritas Georgia menambahkan bahwa yang berniat melakukan kudeta adalah mantan Wamendagri, Giorgi Lortkipanidze yang kini diduga jadi kepala Badan Keamanan Ukraina (SBU), seorang mantan pengawal pribadi eks Presiden Mikheil Saakashvili, Mikheil Baturini, dan pemimpin Georgia Legion, Mamuka Mamulashvili. 

"Pihak konspirator mengharapkan Uni Eropa (UE) kembali menolak status kandidasi Georgia pada tahun ini dan lewat informasi tersebut melabeli pemerintah sebagai pro-Rusia. Hal ini akan menciptakan kemarahan publik yang berujung pada unjuk rasa besar-besaran," tutur SSG, dikutip OC Media

"Konspirator akan mendirikan tenda di tengah kota dan mendirikan barikade serta memblokir jalan menuju ke gedung pemerintahan untuk menyulut konflik. Skenario ini seperti Euromaidan yang berlangsung di Ukraina pada 2014," tambahnya. 

Baca Juga: Rusia Ancam Aneksasi Teritori Pecahan Georgia

2. Terdapat bom yang akan diledakkan di tenda demonstran

Eks Wamendagri Georgia Dituding Berniat Lancarkan KudetaSeorang demonstran yang mengibarkan bendera Georgia di Tbilisi, Minggu (3/7/2022). (twitter.com/Shamemovement)

SSG menambahkan bahwa dalam konspirasi ini terdapat rencana terorisme dengan meledakkan sebuah bom di salah satu tenda. Ledakan bom akan memicu konflik antara demonstran dan aparat keamanan. 

"Rencana kriminal mereka adalah meledakkan bom untuk menciptakan kerusuhan antara demonstran dan aparat keamanan. Peristiwa itu nantinya akan membuat situasi tidak dapat terkontrol dan menyulut konflik yang berlarut-larut," sambungnya. 

Dilaporkan Agenda, SSG menuding kudeta tersebut direncanakan dengan koordinasi dan dukungan finansial dari negara-negara asing. Plot revolusi disebut akan diikuti oleh pemuda Georgia yang ikut berperang membantu Ukraina sejak pertempuran Donbas pada 2014 atau dikenal dengan Georgia Legion. 

Mereka menekankan bahwa rencana provokasi sebelumnya berhasil digagalkan dengan cara yang efektif dengan menggerakkan aparat keamanan untuk melakukan penjagaan. Namun, SSG menyebut rencana ini jauh lebih berisiko dibanding sebelumnya. 

3. AS beri sanksi mantan Kepala Kejaksaan Georgia

Klaim SSG ini muncul beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada mantan Kepala Kejaksaan Georgia, Otar Partskhaladze. Ia dianggap punya hubungan dengan Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) dan masih diselidiki lebih lanjut oleh SSG. 

Kepala Partai United National Movement (UNM), Levan Khabeishvili menyebut pernyataan SSG sebagai langkah untuk menyelamatkan Partskhaladze yang telah mendapat sanksi dari AS. Ia pun mengonfirmasi bahwa memang ada pengaruh Rusia di institusi negara. 

Presiden Salome Zurabishvili juga meminta agar investigasi kepada Partskhaladze segera dilakukan. 

Di sisi lain, kelompok oposisi di Georgia menampik tudingan yang disampaikan oleh SSG soal rencana kudeta. Mereka pun mengklaim pernyataan itu sebagai bentuk pengalihan isu atas masalah yang dialami pemerintahanan saat ini. 

Baca Juga: Georgia Tuduh Pejabat Ukraina Dukung Rencana Kudeta

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya