Estonia Selidiki Kapal China yang Diduga Rusak Kabel Laut Baltik

Berharap China membantu proses penyelidikan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Estonia menggelar penyelidikan kapal China yang diduga meyebabkan kerusakan kabel telekomunikasi di Laut Baltik. Pernyataan itu diungkapkan pada Rabu (25/10/2023), setelah Finlandia menemukan bahwa kerusakan diakibatkan oleh jangkar kapal. 

Selain rusaknya pipa gas Balticconnector yang menghubungkan Estonia-Finlandia, kabel EE-S 1 yang menghubungkan ke Swedia di Laut Baltik juga ikut rusak secara bersamaan. Pemerintah Swedia sudah mengumumkan bahwa kerusakan kabel tersebut berasal dari luar. 

Baca Juga: Bisnis Suaminya Terkait Rusia, PM Estonia Didesak untuk Mundur

1. Estonia mencurigai kapal Newnew Polar Bear

Jaksaan Agung Estonia, Triinu Olev mengatakan investigasi telah dibuka terkait kapal yang menyebabkan kerusakan kabel telekomunikasi di Laut Baltik. Pihaknya pun menduga kapal China, New Polar Bear sebagai pelakunya. 

"Tujuan investigasi ini masih untuk menentukan apakah kapal barang tersebut bertanggung jawab atas kerusakan kabel telekomunikasi ini atau tidak. Kami juga akan melihat apakah kerusakan dilakukan dengan sengaja atau tidak," tutur Olev.

Dilaporkan ERR, Olev dalam konferensi pers memastikan bahwa kerusakan kabel telekomunikasi yang menghubungkan Estonia-Swedia itu adalah ulah manusia, bukan terjadi karena faktor alam. 

"Kerusakan kabel tersebut disebabkan dari luar dan dampaknya mengindikasikan bahwa ini bukan disebabkan oleh alam," tambahnya. 

Baca Juga: Estonia Akan Blokir Hak Pilih Warga Rusia di Negaranya

2. Estonia mengharapkan kerja sama dengan China

Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan kerja sama dari China untuk mengungkap kasus ini. 

"Saya berharap kami dapat menerima dukungan penuh dari pemerintah China untuk membangun kontak konstruktif dengan seluruh kru dan pemilik kapal berbendera Hongkong tersebut," ungkap Tsahkna, dikutip Reuters.

Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan bahwa kerusakan antara kabel dan pipa gas di Estonia ini berkaitan satu sama lain. Ia pun memastikan bahwa belum ada versi kerusakan kabel komunikasi yang dikonfirmasi ataupun ditolak. 

Estonia berkeinginan untuk mengungkap apakah kerusakan kabel telekomunikasi dan pipa bawah laut tersebut memang disebabkan oleh jangkar kapal yang sama. Pasalnya, terdapat beberapa kapal yang melintas ketika terjadi kerusakan. 

3. China telah memperingatkan Estonia dan Finlandia

Pada Senin (23/10/2023), pemerintah China telah memperingatkan Finlandia dan Estonia terkait investigasi kapalnya yang mengakibatkan kerusakan pipa dan kabel di Laut Baltik. Beijing menganggap tindakan itu sebagai sabotase. 

"Sekarang, China menyerukan agar dilakukannya investigasi yang objektif, adil, dan profesional terkait kerusakan pipa dan kabel di Laut Baltik," ungkap Menteri Luar Negeri China, Mao Ning, dilansir Euronews

"Bisa dipahami kapal-kapal China berada di perairan normal pada saat kejadian dan tidak ada kejanggalan yang ditemukan akibat buruknya kondisi laut saat itu," tambahnya. 

Investigator dari Finlandia menyebut bahwa kerusakan tersebut diakibatkan oleh tenaga eksternal, bukan sebuah ledakan. Terdapat objek besar dan berat yang ditemukan di punggung laut dan dekat dengan pipa yang rusak.  

Baca Juga: PM Estonia: Rusia Harus Dihukum jika Ingin Berdamai dengan Barat

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya