Ikut Campur Urusan Dalam Negeri, Bolivia Usir Pejabat Spanyol-Chile

Pejabat Spanyol dan Chile minta oposisi Bolivia dibebaskan

Jakarta, IDN Times - Anggota parlemen Spanyol, pada Rabu (4/1/2023), mengungkapkan bahwa dirinya diusir oleh pemerintah Bolivia. Perintah itu datang setelah menuntut pembebasan terhadap pemimpin oposisi Luis Fernando Camacho.

Dilansir Associated Press, Kementerian Luar Negeri Bolivia mengatakan, pihaknya mengajukan pengaduan diplomatik terhadap anggota parlemen Spanyol dan Chili. Keduanya dituduh mencampuri urusan dalam negeri. 

Tujuan kedatangan mereka ke Bolivia untuk menuntut pembebasan Camacho, Gubernur Santa Cruz yang minggu lalu ditahan atas tuduhan terorisme. 

1. Pejabat Spanyol dan Chile datang untuk menjenguk Gubernur oposisi yang ditahan

Ikut Campur Urusan Dalam Negeri, Bolivia Usir Pejabat Spanyol-ChileIlustrasi tersangka (pixabay.com/Лечение наркомании)

Victor Gonzalez, anggota parlemen sayap kanan dari partai Spanyol Vox, mengunggah dokumen mengenai pengusiran yang diduga dari otoritas Bolivia. Surat itu diterima saat dirinya hendak pergi dari negara itu.

“Ketika saya sudah berada di dalam pesawat, dua agen dengan sangat sopan memberitahu saya bahwa saya telah diusir dari Bolivia,” tulis Gonzalez di akun Twitter, dikutip dari Associated Press.

"Kuba, Nikaragua, dan sekarang Bolivia adalah negara yang menolak saya masuk," sambung dia.

Gonzales dan Luis Fernando Sanchez, anggota parlemen Chile yang konservatif, tiba di Bolivia pada akhir pekan. Awalnya mereka berada di Santa Cruz dan berkunjung ke penjara di Ibu Kota La Paz. Hingga kini, belum jelas di mana pejabat Spanyol itu berada.

Komite Sipil kota Santa Cruz mengundang Gonzalez dan Sanchez ke Bolivia untuk melihat kondisi terkini di dalam negeri pasca penahanan Camacho.

Pada Jumat (30/12/2022), seorang hakim menetapkan empat bulan penahanan pra-sidang untuk Camacho. Perintah itu datang setelah jaksa menuduh gubernur itu dalangi kudeta saat terjadi protes massal akibat kecurangan pemilu. Akibat kerusuhan itu, 37 orang dinyatakan tewas.  

Baca Juga: Ditutup Sejak 2017, AS Akhirnya Buka Layanan Visa-Konsuler di Kuba

2. Gubernur Santa Cruz ditahan atas tuduhan dalangi kudeta Bolivia pada 2019

Pihak oposisi, yang menganggap penahanan Camacho sebagai penculikan, masih berseteru dengan pemerintah Bolivia terkait kerusuhan pada 2019 yang dianggap sebagai kudeta.

Menurutnya, peristiwa itu merupakan protes politik yang sah, yang menyebabkan Presiden Evo Morales mengundurkan diri pada saat itu.

Akibat penahanan Camacho, muncul protes dan bentrokan dengan aparat di sudut kota Santa Cruz. Tak hanya itu, para pemimpin di kota itu menyerukan blokade untuk mencegah barang mencapai seluruh negeri. Santa Cruz merupakan pusat agribisnis Bolivia yang dianggap sebagai sumber pendapatan negara.

Ketika tiba di luar penjara La Paz untuk mengunjungi Camacho, Gonzalez dan Sanchez ditolak masuk oleh petugas setempat.

3. Kedatangan pejabat Spanyol dan Chile dianggap mengganggu urusan internal Bolivia 

Melansir ABC News, Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia mengatakan bahwa dua anggota parlemen itu masuk ke wilayahnya sebagai turis. Kemudian, keduanya mengklaim jadi bagian dari misi khusus, meskipun tidak mendapat izin dari kongres mereka.

“Kami meresmikan komunikasi kemarin melalui saluran diplomatik untuk menyampaikan keluhan ini secara resmi,” kata Freddy Mamani, Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia pada Rabu, dikutip dari ABC News.

Mamani menambahkan, anggota parlemen itu mengambil peran politik untuk mengganggu urusan dalam negeri.

Baca Juga: Pendukung Oposisi Bolivia Bakar Gedung Pemerintah

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya