Hadang Tiongkok, India Ikut Bangun Bendungan di Sungai Brahmaputra

Adanya rencana Tiongkok bangun bendungan di perbatasan

New Delhi, IDN Times - Sejak hari Selasa (01/12/2020) Pemerintah India menyatakan keinginannya untuk membangun proyek hydropower di sebelah Timur negaranya. Rencananya ini menyusul laporan bahwa Tiongkok juga akan membangun bendungan di salah satu bagian hulu Sungai Brahmaputra. 

Upaya yang dilakukan India untuk membendung agresi Tiongkok di perbatasan Himalaya dan Tibet. Selain itu, pembangunan bendungan Tiongkok dikhawatirkan akan berdampak besar pada sumber daya air di India dan Bangladesh. 

1. India akan bangun bendungan berdaya 10 Gigawatt

Hadang Tiongkok, India Ikut Bangun Bendungan di Sungai BrahmaputraPemandangan Sungai Brahmaputra saat senja. instagram.com/arpankalita_/

Pemerintah India mengumumkan pada hari Selasa (01/12) untuk membangun bendungan multifungsi di Sungai Brahmaputra di perbatasan antara India-Tiongkok yang masuk wilayah Aruchanal Pradesh. Bendungan tersebut nantinya dapat menjadi pembangkit energi dengan kekuatan yang mencapai 10 Gigawatt (GW), dilansir dari Al Jazeera.

Pembangunan ini diumumkan setelah pada hari Senin (30/11) Tiongkok berencana membangun bendungan raksasa di aliran Sungai Yarlung Tsangpo yang merupakan salah satu hulu dari Sungai Brahmaputra. Bahkan bendungan tersebut akan dibangun tak jauh dari perbatasan India dengan kekuatan energi mencapai 60 Gigawatt. 

Di samping itu, pembangunan bendungan ini menjadi upaya India untuk melawan agresi Tiongkok, setelah hubungan keduanya semakin memanas sejak bentrokan militer keduanya pada bulan Juni 2020 lalu. 

2. Dikhawatirkan berdampak pada lingkungan di India dan Bangladesh

Hadang Tiongkok, India Ikut Bangun Bendungan di Sungai BrahmaputraPemandangan udara Sungai Brahmaputra di Assam, India. instagram.com/audiphotography/

Pembangunan bendungan India ini sebagai upaya untuk menminimalisir dampak dari bendungan milik Tiongkok di Tibet, yang bisa menyebabkan tingginya volume air dan menghindari kelangkaan air. Apalagi saat musim muson, 90 persen sumber air Sungai Brahmaputra berasal sungai-sungai di India karena tingginya curah hujan. Sedangkan ketika musim dingin, 80 persen sumber utama airnya berasal dari gletser di Tibet, dikutip dari Financial Express

Sungai Brahmaputra termasuk salah satu sungai terpanjang di dunia yang melintasi teritori tiga negara, yakni Tiongkok, India dan Bangladesh. Selain itu Brahmaputra selama ini menjadi sungai terbesar di India serta termasuk salah satu sungai terpenting dan disakralkan oleh masyarakat India.

Baca Juga: Bentrokan India-Pakistan di Kashmir Sebabkan Tiga Tentara India Tewas

3. Tiongkok akan lakukan uji dampak di hilir sungai

Menanggapi protes dari India dan Bangladesh mengenai pembangunan bendungan di Sungai Yarlung Tsangbo. Tiongkok mengatakan apabila pemerintahnya akan berkonsiliasi dan turut memperhatikan dampak pembangunan bendungan tersebut. Melansir dari Reuters, Juru Bicara Kedutaan Besar Tiongkok di New Delhi, Ji Rong mengatakan, 

"Semua proyek akan melalui perencanaan ilmiah dan memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan di area hulu serta disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara di hulu maupun hilir"

Mengutip dari Financial Express, sebelumnya India sudah mendesak Tiongkok untuk memastikan agar semua aktivitas di hulu tidak berdampak pada area hilir. Pada tahun 2006, India dan Tiongkok membangun mekanisme ahli untuk mendiskusikan permasalahan di perbatasan sungai. Sehingga setiap musim banjir, Tiongkok akan memberikan informasi hidrologi mengenai Sungai Brahmaputra dan Sutlej kepada India.

Baca Juga: Jepang Bantu India Kembangkan Teknologi 5G untuk Bendung Tiongkok

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya