Hungaria Minta Serbia Bebaskan Polisi Kosovo

Sebut demi kebaikan Serbia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, pada Selasa (20/6/2023), mendesak Presiden Serbia Aleksandar Vucic untuk membebaskan tiga polisi Kosovo. Ia menyebut bahwa tindakan itulah yang terbaik dan akan membantu posisi Serbia dalam dunia internasional. 

Orban juga ikut mengecam Pristina yang menyetujui empat kepala daerah di Kosovo Utara, meski hanya dipilih oleh 4 persen penduduknya. Ia pun menyebut bahwa pilkada di wilayah dominan etnis Serbia itu tidak sah. 

Di sisi lain, Vucic bersikukuh tidak akan berbicara dengan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti di Brussels. Ia mau berbicara apabila Kosovo membebaskan semua warga etnis Serbia dan seluruh wali kota di Kosovo Utara ditarik. 

Pekan lalu, kedua negara kembali dihebohkan terkait penangkapan tiga polisi Kosovo oleh personel anti-teror di Serbia. Serbia dan Kosovo punya versi tersendiri dalam insiden tersebut dan saling menyalahkan satu sama lain. 

1. Serbia-Hungaria sepakat tingkatkan kerja sama

Pernyataan di atas disampaikan ketika Orban mengadakan kunjungan ke Serbia dan bertemu dengan Vucic di Palic. Kedua negara juga setuju meningkatkan relasi dalam berbagai sektor pembangunan. 

"Malihat dunia saat ini yang melarang bekerja sama dengan siapa dan mengapa. Ini akan meningkatkan risiko dominasi dalam politik internasional. Kami adalah contoh baik karena berusaha bekerja sama dengan sebanyak-banyaknya negara," kata Orban, dilansir Daily News Hungary.

"Hubungan baik kedua negara terlihat dari kebebasan, kedaulatan, dan kemerdekaan di dalam DNA-nya, seperti halnya yang dilakukan Hungaria. DNA adalah akar dari penghormatan yang ditunjukkan Hungaria kepada Serbia," tambahnya. 

Dalam pertemuan tersebut, Hungaria dan Serbia telah menandatangani 12 kesepakatan dalam berbagai bidang, seperti urusan internasional, penjagaan perbatasan, pembangunan pipa migas, integrasi Eropa, dan perlindungan data pribadi, infrastruktur, pertanian, pertahanan, dan budaya. 

Baca Juga: Kosovo Perketat Perbatasan setelah Polisinya Diculik Aparat Serbia

2. Serbia-Hungaria dirikan perusahaan migas gabungan

Orban dan Vucic juga menyetujui pendirian perusahaan migas Serbia-Hungaria yang dinamai Serbhungas. Perusahaan itu merupakan gabungan antara Srbijagas dan perusahaan listrik Hungaria. 

Dalam kesempatan itu, Vucic juga mengungkapkan hubungan baik politik dan ekonomi antara Serbia dan Hungaria. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Presiden Hungaria, Katalin Novak dan Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic, dilaporkan Euractiv.

"Relasi politik dan ekonomi kami sekarang memasuki masa terbaiknya. Nilai tukar perdagangan kami mencapai 3,65 miliar euro (59,6 triliun). Hampir lima kali lipat dari sebelumnya. Ini berarti bahwa Hungaria adalah rekan dagang terbesar kelima Serbia dan ketiga terbesar dari Uni Eropa (UE)," ungkap Vucic. 

"Angka tersebut sangat besar yang kami jamin akan keamanan rakyat kami. Kami juga punya cadangan minyak dan solar sebesar 560 juta meter kubik yang disimpan di Serbia dan Hungaria," tambahnya 

3. PM Albania minta Serbia bebaskan polisi Kosovo

Hungaria Minta Serbia Bebaskan Polisi KosovoPerdana Menteri Albania, Edi Rama. (instagram.com/ediramaal)

Perdana Menteri Albania, Edi Rama, juga mendesak Serbia membebaskan tiga polisi Kosovo. Ia mengancam apabila Serbia tidak membebaskan personel keamanan tersebut, maka hubungan Albania-Serbia akan dingin. 

Dilaporkan N1, Rama mengklaim bahwa personel anti-teror Serbia yang menculik ketiga polisi Kosovo. Ia menyebut polisi itu memang benar melanggar perbatasan, setidaknya mereka tidak melakukan kejahatan di Serbia. 

Ia pun menilai bahwa situasi di Kosovo bagian utara akan semakin buruk apabila PM Albin Kurti tetap menolak permintaan sekutunya dalam menurunkan tensi. 

Baca Juga: Uni Eropa: Krisis di Kosovo Butuh Solusi Jangka Panjang

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya