Jerman Perketat Penjagaan di Perbatasan Polandia dan Ceko

Adang penyelundupan imigran ilegal

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman resmi mengadakan operasi penjagaan di perbatasan Polandia dan Republik Ceko pada Selasa (26/9/2023). Tindakan ini sebagai antisipasi di tengah meningkatnya penyelundupan imigran ilegal ke Jerman dalam beberapa bulan terakhir. 

Keputusan ini menyusul lonjakan migran ilegal yang masuk ke Slovakia dan Republik Ceko dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, pemerintah Slovakia mengaku kewalahan dalam menanggulangi tingginya migran melalui rute Balkan ke Hungaria hingga tiba di negaranya. 

Baca Juga: Republik Ceko Khawatir dengan Kebijakan Imperialis Rusia

1. Jerman akan terapkan pengecekan di perbatasan dan pengecekan kendaraan acak

Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser akan mengumumkan pengecekan di perbatasan Polandia dan Republik Ceko pada Rabu. Namun, belum diketahui kapan kebijakan ini dilakukan, tapi terdapat kemungkinan akan dimulai dalam beberapa hari ke depan. 

Dilansir Associated Press, ia menjelaskan bahwa pengecekan di pintu perbatasan ini akan dikombinasikan dengan pengecekan acak dari aparat kepolisian yang sudah diberlakukan. Sedangkan kebijakan lanjutan masih akan diulas kembali. 

Pekan lalu, Faeser juga menjajaki negosiasi dengan Republik Ceko untuk memungkinkan masuknya aparat kepolisian Jerman ke dalam teritori Ceko. Rencana itu sama dengan perjanjian antara Jerman-Swiss terkait masalah keamanan. 

"Kami dalam koordinasi dekat dengan aparat kepolisian Swiss. Polisi Jerman diperbolehkan untuk menginspeksi teritori Swiss dalam menanggulangi masuknya pihak yang tidak diinginkan ke Jerman," tuturnya. 

Baca Juga: 5 Fakta Polandia Berhenti Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina

2. Polisi Jerman sukses tangkap terduga penyelundup migran

Jerman Perketat Penjagaan di Perbatasan Polandia dan CekoMobil polisi di Jerman (unsplash.com/@augustinfoto)

Pada hari yang sama, polisi Jerman berhasil menangkap lima orang terduga pelaku penyelundupan imigran dari Suriah. Sedangkan seluruh terduga pelaku sendiri merupakan imigran Suriah yang mencari suaka di Jerman. 

Penangkapan ini didasari dari keluarganya yang memiliki rekam jejak sebagai penyelundup migran asal Suriah. Mereka diketahui telah menyelundupkan lebih dari 100 imigran asal Suriah secara ilegal ke Jerman. 

Dilaporkan Deutsche Welle, otoritas Jerman sudah menginstruksikan penangkapan 2 perempuan dan 2 laki-laki di Stade, Lower Saxony dan seorang perempuan dan laki-laki di Gladbeck, Rhine-Westphalia. Mereka jadi buronan karena diduga terlibat penyelundupan manusia. 

Para migran yang menggunakan jasanya diharuskan membayar antara 3 ribu euro (Rp49,2 juta) hingga 7 ribu euro (Rp114,8 juta) per orang untuk masuk ke Jerman. Para pelaku disebut langsung menggunakan uang itu untuk membeli emas. 

3. Jerman-Polandia terlibat ketegangan soal pengecekan perbatasan

Pemerintah Jerman dan Polandia terlibat percokcokan terkait rencana pengecekan di perbatasan kedua negara. Pasalnya, Berlin terus menekan Polandia dan Republik Ceko akibat tingginya pencari suaka yang masuk ke Jerman dalam beberapa pekan terakhir. 

Di tengah ketegangan, Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengkritik Polandia mengenai skandal jual beli visa yang tengah mencuat belakangan ini. 

"Saya tidak ingin Polandia hanya membiarkan orang-orang lewat dan baru membicarakan kebijakan suaka setelah itu. Saya ingin pemerintah Polandia mengklarifikasi dugaan skandal jual beli visa di negaranya," terang Scholz, dikutip Politico.

Menanggapi pernyataan itu, Menteri Luar Negeri Polandia, Zbigniew Rau menyebut Scholz berniat mengintervensi urusan dalam negeri Polandia dan ikut campur dalam kampanye politik di negaranya. 

Baca Juga: Italia Kritik Jerman karena Danai Kelompok Amal bagi Migran 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya