Kosovo: Pendirian Komunitas Serbia Akan Mendirikan Negara dalam Negara

CSM akan membuat Kosovo seperti Bosnia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti, pada Senin (31/1/2023), mengungkapkan bahwa pendirian Komunitas Munisipal Serbia (CMS) tidak diperlukan. Pernyataan itu terbalik dengan permintaan Serbia dan proposal perdamaian Serbia-Kosovo yang diprakarsai Jerman-Prancis. 

Pekan lalu, Serbia menyatakan keinginannya menyelesaikan ketegangan dengan Kosovo melalui jalur damai. Bahkan, Menteri Luar Negeri Serbia sempat mengutarakan jika Serbia mungkin dapat memberikan sanksi ke Rusia. Sebabnya Serbia sejak awal tidak setuju keputusan invasi Ukraina. 

1. Kurti menganggap pendirian CSM akan memecah Kosovo

Kosovo: Pendirian Komunitas Serbia Akan Mendirikan Negara dalam NegaraPerdana Menteri Kosovo, Albin Kurti. (instagram.com/albinkurti_)

Kurti mengungkapkan kesiapannya mendiskusikan hak minoritas di Kosovo, tapi tidak dengan mendirikan CSM. 

"Saya sudah siap untuk membicarakan hak minoritas, komunitas non-mayoritas. Saya sudah siap untuk itu. Namun, Anda harus paham bahwa sangat penting bagi pihak yang ingin hak lebih dari rencana Ahtisaari, mereka berkewajiban memberikan keterangan kenapa menginginkan lebih," tuturnya, dilansir Euractiv

Sebagai informasi, Rencana Ahtisaari, dikenal dengan Comprehensive Proposal for the Kosovo Status Settlement, memberikan arahan komprehensif soal hak komunitas tertentu. Rencana yang diajukan mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari, itu sudah disetujui oleh Komisi Eropa dan berguna membentuk Konstitusi Kosovo. 

Penolakan Kurti karena CSM akan membuka pendirian struktur pemerintahan tersendiri atau negara kecil khusus bagi warga Serbia di Kosovo. Pengadilan Konstitusi menilai bahwa kebijakan itu melanggar konstitusi negara.

Baca Juga: Presiden Kroasia: Kosovo Telah Direbut dari Serbia

2. AS terus mendesak Kosovo menerima pendirian CSM

Pada hari yang sama, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kosovo, Jeffrey M. Hovenier, mendesak agar Kosovo bersedia mendirikan CSM. Ini dirasa menjadi satu-satunya cara menyelesaikan perjanjian perdamaian yang diajukan Uni Eropa (UE). 

"Kami berharap Kosovo bersedia mengikuti obligasi ini. Kami menggambarkan bahwa pendirian CSM (Komunitas Munisipal Serbia) sangatlah krusial, penting, dan mendesak," papar Hovenier, dikutip Reuters.

Perwakilan AS menambahkan, obligasi ini penting untuk disetujui. Pihaknya mengaku bahwa AS tidak akan menganjurkan kepada Kosovo sesuatu yang akan merusak kedaulatan negaranya. 

"Kami tidak mendukung segala kesepakatan yang melanggar konstitusi di Kosovo atau yang akan mengancam kedaulatan, kemerdekaan, karakter multietnik, ataupun institusi demokrasi yang dimiliki Kosovo," katanya. 

3. Warga Albania gelar demonstrasi menolak pendirian CSM

Mendengar desakan pendirian CSM di Kosovo, puluhan warga etnis Albania menyelenggarkaan demonstrasi di luar gedung pemerintahan. Mereka mendesak agar komunitas internasional berpikir ulang mendirikan CSM di negaranya. 

"Tidak ada orang di Kosovo yang melupakan bagaimana Eropa membantu kami dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun Kosovo yang merdeka. Eropa seharusnya tahu bahwa warga Albania menolak keras CSM, karena itu akan membuka jalan fragmentasi dan membuat situasi sama seperti di Bosnia," ungkap salah satu demonstran, dilansir N1.

Demonstran yang hadir mengaku akan mengadakan protes besar-besaran guna mencegah pendirian CSM di Kosovo. Mereka menegaskan bahwa warga Albania akan menghentikan kebijakan ini dan mendesak Eropa mengubah proposal tersebut. 

Baca Juga: Presiden Serbia Diancam: Akui Kosovo Atau Aksesi Uni Eropa Dihentikan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya