Pecah Rekor, Kosta Rika Umumkan Darurat Migran Ilegal

Jumlah migran yang masuk naik signifikan

Jakarta, IDN Times - Presiden Kosta Rika, Rodrigo Chaves menetapkan situasi darurat di negaranya pada Selasa (26/9/2023), di tengah lonjakan kedatangan migran ilegal. Bahkan, migran ilegal yang masuk ke Kosta Rika mencapai rekor baru dan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. 

Pada akhir pekan lalu, Menteri Keamanan Publik Kosta Rika, Mario Zamora Cordero telah berkunjung ke Darien Gap di Panama. Ia menilik langsung situasi terkini di perbatasan Panama-Kolombia itu yang jadi pintu masuk migran dari berbagai negara menuju ke Amerika Tengah. 

Baca Juga: Angka Migran Pecah Rekor, Panama-Kosta Rika Perketat Aturan Imigrasi

1. Kosta Rika akan mendeportasi migran yang menyalahi aturan

Pecah Rekor, Kosta Rika Umumkan Darurat Migran IlegalPresiden terpilih Kosta Rika, Rodrigo Chaves. (twitter.com/cokymendoza)

Chaves mengatakan Kosta Rika tengah menghadapi gelombang besar migrasi dari berbagai negara yang menuju ke Amerika Serikat (AS). Para migran transit di negaranya sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Nikaragua hingga perbatasan Meksiko-AS. 

"Pada dasarnya para migran datang untuk melewati teritori Kosta Rika dengan tujuan mencapai ke Amerika Serikat (AS). Migran yang datang berasal dari berbagai negara di dunia, termasuk Venezuela, Ekuador, China, Kolombia, Haiti, Yaman, dan Bangladesh," terangnya, dikutip CNN.

Chaves pun memperingatkan kepada para migran yang datang di negaranya agar berperilaku tertib dan menaati aturan yang ada. Ia mengancam akan mendeportasi migran yang kedapatan melakukan pelanggaran dan tindak kriminal. 

"Saya menginstruksikan Kementerian Keamanan Publik untuk menangkap orang yang berpikir bahwa kebaikan dari warga Kosta Rika dapat dijadikan kelemahan. Saya memerintahkan proses deportasi bagi migran yang terlibat dalam kerusuhan ke negara asalnya," tambahnya. 

Baca Juga: Kosta Rika Ingin Lebih Dekat dengan Indonesia dan ASEAN

2. Kosta Rika sediakan bus untuk antar migran ke perbatasan Nikaragua

Pada saat yang sama, pemerintah Kosta Rika telah menyediakan bus untuk mengangkut migran di Paso Canoas, perbatasan Panama. Bus khusus itu akan mengantarkan mereka langsung ke perbatasan Nikaragua untuk melanjutkan perjalanan ke AS. 

Dilaporkan Deutsche Welle, mayoritas dari migran tidak mampu membayar tiket bus sebesar 30 dolar AS (Rp466 ribu) per orang. Alhasil, banyak migran yang terdampar di Kosta Rika dan mengakibatkan penumpukan komunitas migran di sejumlah daerah. 

Presiden Chaves juga sudah mengumumkan penerjunan aparat keamanan untuk menyesuaikan rencana dalam mencegah terjadi penumpukan migran. Ia dan jajarannya juga akan menyebar lokasi bus untuk mengantar para migran. 

Penetapan keadaan darurat ini juga dalam menanggapi lonjakan kasus kekerasan di Kosta Rika. Tercatat, 656 orang yang dibunuh di Kosta Rika sejauh ini dan menjadi rekor kasus terbesar dalam sejarah. Jumlah itu diperkirakan akan naik menjadi 900-an pada akhir tahun. 

Dilansir Reuters, Kosta Rika dikenal sebagai salah satu negara paling damai di Amerika Latin. Namun, negara Amerika Tengah ini belakangan tengah dilanda gelombang kekerasan yang menyebabkan rekor kasus pembunuhan mencapai 654 pada tahun 2022. 

3. Lebih dari 80 ribu orang masuk ke Kosta Rika pada Agustus 2023

Menurut data dari International Organization for Migration (IOM), lebih dari 84.490 orang telah tiba di Kosta Rika dari Panama pada Agustus. Angka itu naik 55 persen dibandingkan jumlah migran yang datang pada bulan Juli 2023. 

Tingginya migran yang masuk ke Kosta Rika ini seiring dengan tingginya migran yang melintasi Darien Gap dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya, hutan rimba di perbatasan Panama-Kolombia itu menjadi tolok ukur pergerakan migran di Amerika Tengah. 

Menurut otoritas Panama, terdapat 248.901 orang yang melintasi Darien Gap hingga Agustus 2023. Dari jumlah itu, diperkirakan 20 persen migran yang melintas di antaranya adalah anak-anak dan pemuda. 

Dalam menanggapi krisis migrasi ini, Presiden Rodrigo Chaves sudah mengumumkan kunjungan ke Panama pada bulan depan. Ia akan mendiskusikan dan mencari solusi dalam mengatasi migrasi dengan pemerintah Panama. 

Baca Juga: Kosta Rika Umumkan Keadaan Darurat Imbas Peretasan Siber Ransomware

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya