Pemberontakan Besar Terjadi di Penjara Terbesar Paraguay

Protes atas tuduhan dari Menteri Hukum

Jakarta, IDN Times - Pemberontakan terjadi di dalam penjara Tacumbu, Asuncion, pada Selasa (10/10/2023). Insiden itu membuat situasi penjara terbesar di Paraguay mencekam usai dibakar dan sejumlah orang pun ditawan oleh narapidana yang menggelar protes. 

Dilansir Reuters, penjara Tacumbu dihuni lebih dari 4 ribu narapidana dengan kondisi yang tidak layak. Hampir seluruh area dan kehidupan narapidana di dalam penjara itu sudah mendapat pengaruh kuat dari geng kriminal. 

1. Lebih dari 40 orang ditawan oleh napi di dalam penjara

Pemberontakan di penjara Tacumbu dimulai saat pecahnya perkelahian antarnarapidana. Kemudian narapidana pun langsung membakar matras di pintu masuk, untuk menghalangi petugas masuk dan memanjat ke atap sebagai tanda bahwa penjara sudah dikuasai. 

Menurut keterangan dari salah satu polisi yang tiba di lokasi kejadian, terdapat setidaknya 30 perempuan dan 10 orang lain yang ditawan oleh narapidana. 

"Sekitar 30 perempuan yang menjenguk keluarganya dan 10 petugas ditawan. Mereka masih ada di dalam dan tidak dapat pergi. Mereka dijadikan sebagai sandera, sehingga napi tidak akan menyetuh petugas maupun perempuan tersebut. Itu kata yang kami dapatkan dari mereka," ungkapnya, dikutip Telam.

Selain 40 orang tersebut, kepala penjara Tacumbu, Adan Gonzalez Alvarez juga ikut ditangkap dan disandera oleh para narapidana. 

Menurut media lokal, peristiwa ini merupakan bentuk pemberontakan yang dilakukan oleh geng kriminal terbesar di Paraguay, Clan Rotela. Mereka adalah geng yang mengontrol penyelundupan narkoba dari dan keluar penjara. 

Baca Juga: Kronologi Operasi Badai Al-Aqsa, Serangan Hamas yang Kejutkan Israel

2. Dipicu kaburnya seorang mantan polisi dari dalam penjara

Pemberontakan di Tacumbu disebabkan permintaan dari narapidana agar jurnalis dan media diperbolehkan masuk ke dalam sel tahanan. Mereka ingin memberitahukan dugaan kaburnya seorang polisi bernama Oliver Lezcano yang menjadi tahanan di sana. 

Dilaporkan La Prensa Latina, polisi itu diketahui sedang menjalani persidangan bersama istrinya karena dituduh melakukan pembunuhan kepada seorang tentara yang hilang ketika mengemudikan taksi online. Tubuh tentara itu pun ditemukan beberapa hari kemudian. 

Lezcano diduga telah melarikan diri dari penjara pada 28 September menyusul pencopotan kepala penjara Tacumbu, Manuel Garay. 

Pekan lalu, Menteri Hukum Paraguay, Angel Barchini sempat mengklaim Lezcano hilang karena dibunuh oleh geng Clan Rotela. Tak lama, muncul sebuah video yang menunjukkan bahwa Lezacano masih hidup dan sukses melarikan pergi dari dalam penjara yang diduga mendapat bantuan petugas. 

3. Pemerintah mengaktifkan Komite Krisis untuk lawan geng kriminal di dalam penjara

Pada Selasa malam, Menteri Dalam Negeri Enrique Riera telah mengaktifkan Komite Krisis, untuk menghadapi pemberontakan yang dilakukan oleh geng Clan Rotela di dalam penjara Tacumbu. 

Ia pun sudah mengadakan dialog dengan Presiden Paraguay Santiago Pena, Menteri Pertahanan Oscar Gonzalez, Menteri Hukum Angel Barchini, dan Menteri Keamanan Negara Oscar Pereira untuk menganalisa kondisi terkini dan meredam konflik di dalam penjara.

"Kami terus memonitor situasi terkini di penjara Tacumbu. Namun, yang terpenting bagi kami adalah keselamatan warga sipil," tuturnya, dikutip ABC

Dengan aktivasi Komite Krisis, maka pemerintah dapat meningkatkan jumlah personel militer yang diterjunkan ke sekitar penjara sebagai pelapis kedua. 

Baca Juga: Putin: Konflik Hamas-Israel karena Kegagalan AS di Timur Tengah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya