Pemilu Ghana 2020 Hadirkan Pertarungan Dua Mantan Presiden

Pemilu berjalan aman dan damai

Accra, IDN Times - Pada hari Senin (07/12) pemilihan umum di Ghana resmi diselanggarakan untuk memilih calon presiden dan anggota parlemen setempat. Diketahui pada pemilu kali ini menghadirkan dua calon presiden yang sama kuat baik dari petahana maupun penantangnya. 

Berdasarkan informasi dari DW, diketahui bahwa pemilihan sudah dibuka dari pukul 07.00 hingga 17.00 waktu setempat. Serta akan hasil pemilu akan diumumkan dalam waktu 72 jam setelah ditutupnya pemungutan suara. 

1. Hadirkan dua musuh lama yang bertemu untuk ketiga kalinya

Pemilu Ghana 2020 Hadirkan Pertarungan Dua Mantan PresidenCapres petahana, Nana Akufo-Addo saat menuju tempat pemungutan suara. twitter.com/NAkufoAddo/

Pada pemilihan umum kali ini menghadirkan calon petahana Nana Akufo-Addo dari Partai Patriotik Baru dan lawannya John Mahama yang berasal dari Partai Nasional Demokrat. Keduanya sudah pernah bertemu dalam tiga kali pemilu yang digelar di Ghana sejak tahun 2012 lalu, dilansir dari Bloomberg

Bahkan keduanya pernah saling mengalahkan, di mana Mahama (62) sempat menang dalam pemilu di tahun 2012 dan kemudian empat tahun berselang Akudo-Addo (76) berhasil mengalahkan Mahama dalam pilpres tahun 2016. 

Keduanya bersaing ketat karena diusung oleh dua partai paling kuat di Ghana sejak tahun 1992, serta akan bersaing dengan 10 capres lainnya. Di samping memilih presiden, sekitar 17 juta penduduk yang memiliki hak pilih juga akan memilih sekitar 275 anggota legislatif. 

2. Pemilu berjalan dengan lancar dan aman

Baca Juga: Jerry Rawlings, Mantan Presiden Ghana Meninggal di Usia 73 Tahun 

Melansir dari Bloomberg, sejumlah saksi dalam pemilu tahun ini di Ghana mengungkapkan apabila pemilihan umum berjalan dengan lancar. Menurut pengamat lokal mengatakan jika, "Semua peraturan berjalan sesuai dengan rencana komisi pemilihan umum dan sejak dibukanya tempat pemungutan suara semua pemilih tertampung dan terarah"

Sementara itu menurut pemimpin delegasi dari ECOWAS yang merupakan mantan presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf juga mengatakan, "Semuanya terlihat terarah sesuai dengan tradisi di Ghana yang mengusung kualitas pemilihan umum yang sangat baik"

Di sisi lain, penjagaan khusus juga dilakukan saat digelarnya pemilihan umum tahun ini untuk menghindari adanya penyebaran kasus penularan COVID-19 yang sudah merenggut sekitar 325 korban jiwa di Ghana, dilansir dari Bloomberg

3. Ghana menjadi negara dengan politik paling stabil di Afrika Barat

Mengutip dari DW, Ghana merupakan salah satu negara dengan kondisi politik paling stabil di Afrika Barat yang dinilai menghadirkan pemilihan umum yang aman dan transparan dalam hampir dua dekade terakhir.

Bahkan untuk mengatasi adanya kekacauan politik di Ghana, kedua calon presiden terkuat menandatangi pakta pada hari Jumat (04/12). Keduanya berjanji untuk mengatasi permasalahan pemilu di pengadilan karena khawatir akan timbulnya ketegangan setelah pelaksanaan pilpres. 

Sebelumnya sudah terjadi kerusuhan politik di negara tetangganya seperti Pantai Gading dan Guinea. Bahkan pada kedua negara Afrika Barat tersebut terjadi protes yang berujung kekerasan setelah pendukung oposisi menolak terpilihnya pemimpin untuk ketiga kalinya.

Baca Juga: Dianggap Rasis, Patung Mahatma Gandhi Dicabut Dari Universitas Ghana

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya