Peru Tangkap Teroris Iran yang Berniat Bunuh Warga Israel

Diduga anggota Pasukan Quds

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Peru mengumumkan penangkapan seorang warga Iran dan dua warga Peru yang dituding tergabung dalam Pasukan Quds pada Jumat (8/3/2024). Keduanya diduga berniat membunuh seorang warga negara Israel yang tinggal di negara Amerika Selatan tersebut. 

Sebagai informasi, Pasukan Quds adalah bagian dari IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps) yang dibentuk pada 1979. Pasukan tersebut bertugas sebagai intelijen asing dan paramiliter yang punya pengaruh dan berhubungan dengan sekutunya di seluruh Timur Tengah. 

Baca Juga: Perdana Menteri Peru Mundur akibat Skandal dengan Perempuan Muda

1. Azizi ditangkap ketika mengambil uang di ATM

Kepala Polisi Nasional Peru Jenderal Oscar Arriola mengatakan bahwa pelaku terduga anggota Pasukan Quds tersebut bernama Majid Azizi (56). Ia diketahui bekerja sama dengan dua warga Peru untuk melancarkan aksinya.

Dilansir Associated Press, Arriola menambahkan, Azizi tiba di Lima sejak 3 Maret dan sudah mendapat peringatan dari Badan Intelijen Peru. Penangkapan Azizi ini menjadi yang pertama kali dilakukan oleh aparat kepolisian Peru terhadap terduga pelaku terorisme. 

Azizi berhasil ditangkap ketika menarik uang di sebuah ATM bersama dengan dua warga negara Peru. Ketiganya masih akan ditahan selama 15 hari sebelum menjalani persidangan atas dugaan terorisme. 

Namun, polisi baru menangkap 1 dari 3 terduga pelaku warga negara Peru pada Kamis. Aparat kepolisian masih akan melakukan pencarian terhadap orang ketiga yang terlibat dalam dugaan rencana pembunuhan kepada warga Israel dan aksi terorisme ini. 

2. Diduga akan mengadakan serangan teroris dalam forum APEC

Pemerintah Peru mengatakan bahwa ketiga terduga pelaku diperkirakan tengah merencanakan sebuah serangan teroris di tengah penyelenggaraan Asia-Pacific Economic Cooperation Forum (APEC) di Lima. 

Dilaporkan Iran International, Peru menjadi tempat menyelenggarakan forum tersebut dan bertanggung jawab dalam mengorganisir 160 pertemuan yang dilangsungkan sejak akhir 2023 hingga akhir 2024. 

Serangan tersebut kemungkinan menyasar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS), Matt Murray yang tiba di Lima pada 4-8 Maret. Ia diagendakan untuk menghadiri sejumlah pertemuan, workshop, dan negosiasi dengan sejumlah pihak. 

Menanggapi masalah ini, Menteri Dalam Negeri Peru Victor Torres menyatakan terima kasih kepada Badan Intelijen Peru yang telah bekerja keras sehingga Azizi dapat ditangkap dan aksi terorisme berhasil digagalkan. 

Baca Juga: PM Peru Resign usai Rekaman Suaranya dengan Perempuan Beredar

3. Penggagalan serangan teroris kedua di Peru

Peru Tangkap Teroris Iran yang Berniat Bunuh Warga IsraelSejumlah aparat kepolisian yang dikerahkan untuk menghalau demonstran di Lima, Peru pada Selasa (5/4/2022). (twitter.com/PoliciaPeru)

Kasus ini menjadi penggagalan terorisme kedua di Peru dalam 1 dekade terakhir. Pada 2014, otoritas Peru sukses menangkap seorang warga Lebanon yang diduga sebagai anggota Hezbollah di Lima. Ia dituding merencanakan serangan kepada warga Israel dan Yahudi di Peru. 

Dalam operasi penggeledahan di apartemennya, ditemukan sejumlah bom, alat peledak, dan sejumlah zat peledak. Aparat keamanan Peru mendapatkan kabar dan informasi dugaan rencana terorisme tersebut dari Badan Intelijen Israel, Mossad. 

Dilaporkan Infobae, aktivitas pasukan dan intelijen Iran di Amerika Latin ini dilatarbelakangi oleh hubungan dekatnya dengan Venezuela, Nikaragua, Kuba, dan Bolivia. Bahkan, Iran dan Venezuela dikenal sebagai sekutu dekat sejak di bawah kepemimpinan eks Presiden Hugo Chaves pada 1999. 

Iran sudah membangun kerja sama baik dengan Venezuela, termasuk dalam bidang perdagangan, militer, kesehatan, pendidikan, dan pertanian. Aliansi Caracas-Teheran menjadi ancaman tersendiri bagi Washington karena letak Venezuela yang cukup dekat dengan AS. 

Baca Juga: Peru Deklarasi Darurat Kesehatan imbas Penularan Demam Berdarah

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya