Portugal Akan Larang Merokok di Hampir Semua Tempat Umum

Harapkan generasi bebas tembakau pada 2040

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Portugal berencana mengekspansi undang-undang terkait larangan merokok di tempat umum. Apabila diresmikan, maka hampir seluruh area publik di Portugal harus terbebas dari asap tembakau. 

Kebijakan ini didasarkan dari rencana pemerintah yang mencanangkan generasi bebas tembakau pada 2040. Pemerintah setempat mengungkapkan bahwa sekitar dua per tiga kasus kematian perokok di Portugal disebabkan menghirup tembakau. 

Baca Juga: Berhenti Merokok Tingkatkan Keselamatan Pasien Kanker Paru

1. Merokok hanya diperbolehkan di ruangan khusus merokok

Menteri Kesehatan Portugal, Manuel Pizarro mengatakan bahwa kebijakan perluasan larangan merokok di tempat umum ini berfungsi untuk melindungi warga di masa yang akan datang. 

"Dengan amandemen ini, kami akan memulai hari ini dalam program melindungi penduduk dewasa di masa yang akan datang," kata Pizarro pada Kamis (11/5/2023), dilansir Reuters.

Ia menerangkan bahwa jika undang-undang ini disahkan. Maka larangan merokok akan diperluas di sejumlah area terbuka, meliputi lingkungan sekitar bangunan sekolah, universitas, rumah sakit, fasilitas olahraga, luar restoran, bar, dan kedai kopi. 

Nantinya, hanya restoran, bar, dan kelab malam yang memiliki area khusus merokok saya yang boleh dijadikan tempat merokok sampai 2030. Mulai 2025, hanya penjual rokok resmi dan toko di bandara yang boleh menjual rokok. Maka, vending machines, bar, restoran, dan pom bensin dilarang menjual rokok. 

Baca Juga: Buka Dialog Eropa, Presiden Brasil Kunjungi Portugal-Spanyol

2. Mendapat protes dari Asosiasi Penjual BBM

Asosiasi Penjual BBM (ANAREC) mengungkapkan bahwa mereka terkejut mendengar informasi niat Dewan Menteri untuk meresmikan undang-undang perluasan larangan merokok dan penjualan rokok di pom bensin. 

"Meski ini sangat penting untuk mempromosikan kesehatan dan melindungi penduduk dari dampak asap tembakau pada lingkungan. Ini berbarti kami tidak diperboelhkan untuk menjual rokok tembakau," papar ANAREC, dikutip The Portugal News.

"Kebijakan ini terbukti tidak imbang dan cenderung diskriminatif, hanya mementingkan dan meningkatkan penjualan dari sejumlah penjual saja. Ini akan menurunkan penghasilan penjual lain, terutama penjual rokok di pom bensin," sambungnya. 

Mereka menyebut bahwa tembakau masih akan dijual dan penjualan pasti akan terpusat di beberapa titik saja. Maka dari itu, ANAREC menguntungkan sejumlah bisnis tertentu dan merugikan lainnya. 

Baca Juga: Cukai Naik 15 Persen, Segini Harga Rokok Elektrik Tahun Depan

3. Jumlah perokok aktif di Portugal menyusut

Dilaporkan Portugal Resident, jumlah resmi perokok di Portugal terus mengalami penyusutan sejak diberlakukannya undang-undang tembakau pada 2007. Pada 2005, jumlah perokok mencapai 21 persen dari total penduduk. Persentasenya turun jadi 20 persen pada 2014 dan kembali turun ke 19 persen pada 2019. 

Sekretariat Negara Promosi Kesehatan, Margarida Tavares, mengungkapkan pembatasan ini akan membawa Portugal bebas tembakau pada 2040. Ia menyebut penduduk Portugal akan jauh lebih sehat dari sekarang. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya