Presiden Polandia Kenang Korban Genosida Volhynia di Ukraina

Perbaiki hubungan Ukraina-Polandia

Jakarta, IDN Times - Presiden Polandia Andrzej Duda, pada Minggu (9/7/2023), mengunjungi Lutsk dan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Mereka menghadiri acara mengenang korban pembunuhan massal Volhynia pada Perang Dunia II. 

Peristiwa pembunuhan massal Volhynia menjadi sumber ketegangan antara Polandia dan Ukraina. Sejak tahun lalu, Polandia terus mendesak Ukraina mengakui genosida dan bersedia meminta maaf atas kesalahannya. 

1. Zelenskyy dan Duda hadiri perayaan di Lutsk

Presiden Duda dan Zelenskyy hadir bersama di dalam sebuah gereja di Lutsk, Ukraina bagian barat untuk mengenang korban genosida Volhynia yang ditujukan kepada ribuan warga Polandia. 

"Bersama-sama, kami menghormati para korban genosida Volhynia yang tak bersalah! Ingatan ini yang mempersatukan kami! Bersama-sama kami akan menjadi kuat," tulis Zelenskyy lewat cuitannya. 

Dilaporkan Reuters, acara tersebut dihadiri oleh pemimpin Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik di Ukraina. Kepala Konferensi Uskup Polandia, Uskup Stanislaw Gadecki, juga datang dalam acara tersebut. 

Sementara, Duda mengatakan bahwa acara tersebut menunjukkan persahabatan antara kedua negara di tengah sejarah yang sulit. 

Baca Juga: 5 Fakta Bom Cluster, Senjata Mematikan yang Bakal AS Kirim ke Ukraina

2. Peringatan genosida Volhynia digelar dalam beberapa hari

Pada Jumat (7/7/2023), Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengadakan kunjungan ke tempat pembunuhan massal di Ostrowki dan Puzniki di Ukraina. Ia juga mengunjungi kuburan dari sejumlah korban yang berhasil diidentifikasi. 

"Saya tidak akan berhenti sampai semua korban genosida Volhynia ditemukan dan dikuburkan dengan hormat," ungkap Morawiecki, dikutip Associated Press.

Pemimpin Gereja Katolik dan Ortodoks, serta pemerintah Polandia, telah mengadakan acara mengenang korban dalam beberapa hari terakhir. Acara puncak peringatan akan digelar pada Selasa (11/7/2023), tepat 80 tahun genosida tersebut. 

"Kami dapat mengatakan bahwa selama bertahun-tahun peristiwa ini belum sembuh dan berdampak pada hubungan Polandia-Ukraina. Kami berharap kejujuran yang diungkapkan dan mereka dapat ditempatkan dengan nama yang sesuai," tutur juru bicara Partai Hukum dan Keadilan (PiS), Rafal Bochenek. 

3. Terdapat 12 ribu warga Ukraina yang tewas

Pembunuhan massal Volhynia berlangsung antara 1943-1945, bertepatan dengan Perang Dunia II di Eropa. Kelompok militan nasionalis Ukraina membunuh 100 ribu warga Polandia di bekas Provinsi Galicia di bawah perintah Stepan Bandera. 

Namun, Kiev menolak mengakui deklarasi dari Warsawa untuk meminta maaf atas peristiwa tersebut. Pasalnya, Polandia juga ikut membunuh sekitar 12 ribu warga Ukraina sebagai bentuk balas dendam, dilansir DW.

Meski Polandia-Ukraina punya hubungan yang rumit, Warsawa merupakan salah satu negara yang mendukung penuh Kiev di tengah invasi skala besar militer Rusia. Bahkan, Polandia bersedia mengirimkan senjata ke Ukraina.

Baca Juga: Presiden Erdogan Sebut Ukraina Layak Menjadi Anggota NATO

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya