Republika Srpska Terang-terangan Ingin Gabung dengan Serbia

Ingin segera berpisah dari Bosnia-Herzegovina

Jakarta, IDN Times - Presiden Republika Srpska Milorad Dodik, pada Senin (24/4/2023), mengungkapkan bahwa wilayahnya ingin bergabung kembali bersama Serbia. Ia juga menyatakan penolakan terhadap kasus pembunuhan massal yang melibatkan tentara Serbia di Bosnia. 

Belakangan ini, Dodik terus menyuarakan rencana untuk memerdekakan Republika Srpska dari Bosnia-Herzegovina. Pasalnya, ia menginginkan kepemilikan properti negara yang diatur oleh pemerintahan otonom entitasnya sendiri terlepas dari pemerintah pusat.  

1. Dodik terus ditekan saat berada di dalam Bosnia-Herzegovina

Dodik mengatakan, Republika Srpska dan Serbia merupakan negara yang sama dan memiliki etnis yang sama. Ia menyebut bahwa suatu hari keduanya akan kembali berintegrasi.

"Kami di sini dari Republika Srpska dan Serbia karena kami berasal dair satu negara. Suatu hari nanti, kami akan menjadi satu negara. Tidak ada yang menghalangi kami untuk melakukannya karena ini adalah hak kami dan sejarah kami. Seabad ini, Serbia menderita dan abad ini adalah unifikasi Serb," papar Dodik, dikutip N1.

"Etnis Serbia tidak hidup tanpa kebebasan dan sebuah negara. Negara adalah kata kunci kebebasan kami. Kami ingin membuat itu jelas bahwa tidak ada ilusi atau ancaman ketika Republika Srpska menyatakan keinginannya. Kami tidak ingin rakyat mendirikan negara senidri karena kami tidak ingin hidup di Bosnia-Herzegovina yang menekan dan mengancam kebebasan kami," tambahnya. 

Dodik menyampaikan pernyataan itu dalam pidato ketika menghadiri perayaan upacara peringatan kepada korban warga Serbia di Desa Gradina, Republika Srpska yang tewas dalam Perang Dunia II di kamp Jasnovac. 

Baca Juga: Minta Otonomi, Warga Serbia di Kosovo Boikot Pilkada

2. Vucic serukan persatuan seluruh rakyat Serbia

Pada saat yang sama, Presiden Aleksandar Vucic menyatakan persatuan warga Serbia. Namun, ia tidak menanggapi lebih lanjut terkait pernyataan Dodik untuk menggabungkan Republika Srpska dan Serbia. 

"Ini penting karena saya bukan etnis Serbia dari Belgrade, bukan pula warga Serbia dari Bosnia. Kami tetap etnis Serbia seperti rakyat kita lainnya yang termasuk etnis Serbia, tidak peduli dari mana mereka berasal. Kami adalah bangsa unik dan tidak ada yang bisa mengambil itu dari kita atau mengubahnya," tutur Vucic. 

"Emosi rakyat kami berubah. Mereka tidak menerima bahwa Serbia selalu dipandang sebagai pembawa masalah dan bertanggung jawab atas apapun. Kami yang tidak memiliki hak dan seseorang yang setuju pada pengrusakan diri sendiri sebagai politisi masa depan. Jika mereka ingin melakukan sesuatu pada rakyat mereka, mereka dipandang punya panadangan masa lalu," sambungnya. 

Ia pun menyebut bahwa rakyat Serbia sangat unik dan mampu bereaksi dalam segala macam tekanan dari luar. 

3. Presiden entitas Bosnia dan Kroasia kecam pernyataan Dodik

Presiden Bosnia-Herzegovina, Denis Becirovic (etnis Bosnia) dan Zeljko Komsic (etnis Kroasia) menanggapi aksi ini dengan kritikan dan memberikan peringatan keras kepada Dodik. 

"Kami menyerukan kepada Presiden Serbia agar menajuhkan diri dari proyek kriminal yang bertujuan melanggar kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Bosnia-Herzegovina," papar Becirovic, dilansir Euractiv.

Sementara, Komsic menyebut bawha Dodik sudah menyuarakan rencananya secara terbuka dan menganeksasi bagian Bosnia-Herzegovina ke dalam wilayah Serbia. Ia menyatakan bahwa itu adalah tujuan utama etnis Serbia ketika pecahnya Perang Bosnia yang tidak terwujud. 

Baca Juga: Kembali Diisukan, Serbia Tetap Bantah Kirim Senjata ke Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya