Ribuan Warga Georgia Gelar Demonstrasi Bela Saakashvili

Minta Saakashvili dipindah ke rumah sakit sipil

Jakarta, IDN Times - Ribuan orang simpatisan eks Presiden Mikheil Saakashvili melakukan aksi demonstrasi di Tbilisi, Georgia pada Senin (15/11/2021). Hal ini dilakukan untuk mendesak pemerintah setempat agar memindahkan Saakashvili dari rumah sakit penjara ke rumah sakit umum. 

Sejak awal Oktober lalu, Saakashvili telah kembali ke Georgia setelah beberapa tahun dalam pengasingan di Ukraina. Namun, ia langsung dijebloskan ke dalam penjara lantaran dituding melakukan aksi korupsi pada saat memimpin negara Kaukasus itu. 

1. Menuntut pemerintah memberikan layanan medis yang memadahi bagi Saakashvili

Aksi demonstrasi di Tbilisi dilakukan oleh beberapa ribu warga yang menjadi pendukung mantan Presiden Mikheil Saakashvili. Hal ini dilakukan setelah mantan presiden Georgia berusia 53 tahun itu dibawa ke rumah sakit penjara lantaran kondisi kesehatannya yang semakin menurun. 

Memburuknya kesehatan Saakashvili disebabkan aksi mogok makan yang dilakukannya semenjak dijebloskan ke dalam penjara pada awal Oktober lalu. Namun, pemerintah setempat hanya membawanya ke rumah sakit penjara yang disebut memiliki fasilitas keamanan dan peralatan yang kurang. 

Padahal, mantan presiden yang sempat melarikan diri ke Ukraina itu sudah meminta agar dirinya dibawa ke rumah sakit umum. Bahkan beberapa pihak mengungkapkan jika Rumah Sakit Gidani diketahui merupakan mimpi buruk bagi Saakashvili. 

Sejalan dengan itu, ribuan warga Georgia simpatisan Saakashvili melakukan aksi long march demi meminta pemerintah setempat agar memberikan perawatan yang layak, dengan memindahkannya ke rumah sakit umum, dikutip dari Associated Press

2. Sembilan politisi UNM ikut aksi mogok makan

Menanggapi aksi demonstrasi itu, sembilan politisi dan anggota parlemen Georgia pada Senin melakukan aksi mogok makan untuk meminta pemindahan Mikheil Saakashvili dari rumah sakit penjara ke rumah sakit umum. 

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas antar sesama anggota Partai UNM, di mana merupakan partai yang didirikan oleh Saakashvili. 

"Kalian tahu betul situasi yang tengah dihadapi negara ini, presiden ketiga Georgia sedang melangsungkan aksi mogok makan selama 45 hari dan ia tidak mendapatkan perawatan medis yang memadahi" ungkap David Kirkitadze, anggota parlemen dari UNM. 

Kendati demikian, Menteri Hukum Georgia Rati Bregadze selama ini meragukan kebenaran dari aksi mogok makan Saakashvili. Pasalnya, Bregadze mengungkapkan bila ia melihat eks presiden itu sedang memakan bubur ketika berada di dalam penjara, dilansir dari RT

Baca Juga: Georgia: Mogok Makan, Saakashvili Dibawa ke RS Penjara

3. Saakashvili dilarang hadir di persidangannya sendiri

Ribuan Warga Georgia Gelar Demonstrasi Bela SaakashviliMantan Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili. (twitter.com/AccentNewsge)

Di samping masalah pemindahannya di rumah sakit penjara, RFE/RL melaporkan jika pihak penjara melarangnya untuk menghadiri persidangan terkait masalah keamanan. Padahal, Saakashvili sudah dituntut dalam kasus korupsi dan penyelewengan kekuasaan sejak kembali ke negara asalnya. 

Persidangan Saakashvili sudah dilangsungkan pada 15 November hanya berselang seminggu setelah ia mengungkapkan alasan di pengadilan. Pasalnya, eks presiden berusia 53 tahun itu dituding menggunakan jalan kekerasan untuk membubarkan massa pada November 2007. 

Saakashvili yang merupakan presiden dari tahun 2004-2013 telah meninggalkan negaranya begitu selesainya pemilu tahun 2013. Kemudian, ia dijerat hukuman secara absentia pada tahun 2018 lantaran melakukan penyelewengan kekuasaan. 

Meskipun begitu, Saakashvili menolak semua tuntutan hukum yang diarahkan kepadanya dan mengatakan bila semua tuduhan yang diberikan kepadanya hanya dilatarbelakangi motif politik. 

Baca Juga: Mantan Presiden Georgia Ditangkap Usai Mengasingkan Diri

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya