Rusia Minta Keamanan PLTN Zaporizhzhia Dibahas di KTT NATO

Bisa sebabkan bencana hebat

Jakarta, IDN Times - Rusia berharap negara-negara Barat membahas masalah PLTN Zaporizhzhia dalam KTT NATO. Pasalnya, apabila terjadi sesuatu dengan PLTN tersebut, maka mayoritas anggota NATO akan terdampak. 

PLTN Zaporizhzia telah jatuh ke tangan Rusia sejak awal invasi Ukraina pada Februari 2022. Baik Rusia dan Ukraina terus bersitegang dan saling tuduh terkait kemungkinan serangan di PLTN terbesar di Eropa tersebut.

1. Tuding Ukraina menyulut kerusakan di PLTN Zaporizhzhia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa Ukraina secara sistematis telah menyulut kerusakan di PLTN Zaporizhzhia. Ia juga ancaman bahaya jika serangan dilancarkan di PLTN. 

"Perhatian utama harus ditujukan ke PLTN Zaporizhzhia dalam pertemuan NATO yang dimulai Selasa. Mayoritas dari anggota aliansi militer NATO akan terdampak langsung dari kecelakaan yang ditimbulkan di PLTN tersebut," ungkap Zakharova, dikutip Politico, pada Minggu (9/7/2023).

Pernyataan ini disampaikan menyusul tuduhan dari Ukraina bahwa Rusia bersiap meledakkan PLTN tersebut pekan lalu, setelah ada perintah Moskow kepada seluruh pekerja untuk meninggalkan fasilitas itu. 

Baca Juga: 5 Fakta Bom Cluster, Senjata Mematikan yang Bakal AS Kirim ke Ukraina

2. Zelenskyy khawatir Rusia akan ledakkan PLTN Zaporizhzhia

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Moskow berniat membom PLTN Zaporizhzhia. Ia menyebut tindakan itu akibat invasi Rusia yang gagal mencapai tujuannya. 

"Dapatkah kami, saat menganalisa ini, berpikir bahwa Rusia merencanakan untuk meledakkan demi menghentikan operasi militer Ukraina di medan perang? Jawabannya ya. Ukraina juga sudah mempersiapkan kemungkinan bencana yang ditimbulkan dari fasilitas nuklir tersebut," kata Zelenskyy. 

Di sisi lain, Ukraina juga mengaku bertanggung jawab untuk pertama kalinya atas serangan di Jembatan Krimea pada Oktober 2022. Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar menulis bahwa jembatan itu menjadi target serangan karena menjadi jalur utama suplai logistik militer Rusia. 

3. Budanov sebut ancaman di PLTN Zaporizhzhia terus menurun

Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, mengungkapkan bahwa ancaman serangan Rusia ke PLTN Zaporizhzhia terus menurun. Namun, ancaman bisa kembali dilakukan mengingat fasilitas tetap berada di tangan Moskow. 

"Ancaman terus menurun. Saya minta maaf karena tidak bisa memberikan informasi terbaru, tapi fakta menunjukkan bahwa ancaman terus berkurang. Ini artinya setidaknya kami bersama-sama sudah menunda bencana teknogenik," papar Budanov. 

"Ancaman itu tidak hilang sama sekali. Selama PLTN itu masih berada di genggaman mereka, maka ancaman akan muncul kembali jika mereka mau," sambungnya. 

Dilansir Reuters, Budanov menambahkan soal serangan balik Ukraina dalam melawan Rusia dalam sebulan terakhir. Meski tidak banyak berkata, ia yakin bahwa Ukraina akan menggapai kesuksesan dalam serangan balik ini dan membandingkan bagaimana mereka merebut Bakhmut. 

Baca Juga: Presiden Erdogan Sebut Ukraina Layak Menjadi Anggota NATO

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya