Serbia: Pengakuan ID Kosovo Bukan Berarti Pengakuan Kemerdekaan

Serbia belum bersedia akui Kosovo  

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Serbia, pada Rabu (31/8/2022), memberikan klarifikasi bahwa negaranya tetap tidak mengakui Kosovo sebagai negara tersendiri. Pengumuman ini menyusul pembebasan masuk pemegang kartu identitas Serbia dan Kosovo untuk menyudahi konflik di perbatasan. 

Pada awal Agustus, ketegangan kedua negara sempat memuncak setelah terjadi demonstrasi dan pemblokiran jalan dari warga etnis Serbia di bagian utara Kosovo. Alhasil, Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti menunda penerapan kebijakan pelat nomor untuk menurunkan tensi di perbatasan. 

1. Serbia klarifikasi pandangannya terhadap Kosovo di perbatasan

Pengumuman ini disampaikan lewat spanduk besar yang disematkan di pintu perbatasan dari Serbia menuju ke Kosovo pada Rabu. Hal ini sesuai dengan pesan dari Presiden Aleksandar Vucic terkait pandangannya kepada Kosovo. 

"Memperbolehkan penggunaan kartu identitas yang diotorisasi Pristina hanya demi memudahkan perpindahan warga sesuai dalam Persetujuan Kebebasan Bergerak di tahun 2011. Ini tidak bisa diinterpretasikan sebagai pengakuan sepihak kemerdekaan Kosovo. Ini juga tidak bisa dijadikan pendapat soal status akhir Kosovo ataupun mengakui haknya di bawah Dewan Resolusi PBB 1244," tulis dalam pengumuman tersebut, dilansir N1

Spanduk itu sudah ditaruh sehari sebelum peraturan pembebasan masuk di perbatasan diterapkan. Pengumuman itu juga ditulis dalam Bahasa Serbia dan Inggris, untuk memudahkan para pengunjung yang melewati perbatasan kedua negara. 

Baca Juga: Panitia Festival LGBT Eropa Ngotot EuroPride Bakal Digelar di Serbia

2. Masalah pelat nomor khusus masih belum selesai

Keputusan ini berdasarkan persetujuan Belgrade dan Pristina untuk mengakui kartu identitas satu sama lain. Hal ini demi memudahkan akses keluar masuk warga kedua negara yang harus melintasi perbatasan Serbia-Kosovo dan sebaliknya. 

Kebijakan ini menjadi yang pertama dalam 11 tahun terakhir, setelah Serbia mengakui dokumen keluar masuk bagi warga Kosovo. Hal itu dilakukan untuk menggantikan kartu identitas yang dikeluarkan dari Kosovo agar bisa tinggal di Serbia.

Meskipun masalah kartu identitas sudah selesai, tapi masih belum diketahui kapan pemerintah Kosovo akan menerapkan pelat nomor khusus bagi warga etnis Serbia. Pasalnya, Kosovo memberkan waktu sampai 31 Oktober bagi warga untuk mengganti pelatnya menjadi RKS, dilaporkan dari Balkan Insight.

Menanggapi hal itu, Vucic mengaku tidak percaya solusi apa pun yang diputuskan terkait masalah pelat kendaraan di Kosovo. 

"Mulai 1 September, Kosovo akan mencoba memaksa Serbia untuk mengubah pelat nomor kendaraan dan saya tidak berpikir bahwa mereka sukses besar," ungkapnya. 

3. Vucic berdialog dengan Inggris dan AS

Serbia: Pengakuan ID Kosovo Bukan Berarti Pengakuan KemerdekaanPresiden Serbia, Aleksandar Vucic. (instagram.com/avucic)

Presiden Vucic pada Rabu mendiskusikan dialog perdamaian Serbia-Kosovo bersama pejabat dari Inggris, Stuart Peach, dan Amerika Serikat, Michael Turner. Ketiga pihak itu mendiskusikan permasalahan global dan regional di Balkan.

Vucic mengatakan kepada Peach bahwa Serbia berkomitmen untuk mengintensifikasi kooperasi dengan Inggris, dan berterima kasih kepada Inggris atas bantuan finansial untuk mereformasi hukum dan pembangunan ekonomi. 

Di sisi lain, Vucic menyampaikan kepada Turner bahwa Serbia berkomitmen untuk kooperasi komprehensif dengan Amerika Serikat dan mempromosikan hubungan kedua  negara, terutama di bidang ekonomi. 

Baca Juga: Kritik Serbia ke NATO: Biarkan Pasukan Kami yang Cegah Genosida

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya