Slovenia Hadapi Bencana Alam Terbesar, Kerugian Capai Rp7 Triliun

Slovenia minta bantuan Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Slovenia, pada Senin (7/8/2023), mengatakan bahwa negaranya menghadapi bencana alam terbesar dalam sejarah. Sejak Jumat (4/8/2023), satu per tiga wilayah Slovenia terendam banjir bandang menyusul hujan torensial selama 36 jam. 

Meskipun banjir bandang mulai surut di beberapa daerah setelah hujan reda, tetapi terdapat desa yang belum dapat diakses kendaraan. Pasalnya, jembatan dan sejumlah jalan rusak akibat terdampak longsor dan terendam air. 

1. Kerugian akibat banjir mencapai Rp7,6 triliun

Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob, mengatakan bahwa banjir sejak Jumat telah mengakibatkan kerusakan besar. Ia sudah mengunjungi Medvode dan menekankan bahwa pemerintah akan mengupayakan bantuan kepada para korban.  

"Warga tidak akan dibiarkan sendirian. Pemerintah akan mengalokasikan lebih dari 10 juta dolar AS (Rp152,2 miliar) bantuan kemanusiaan lewat Palang Merah Slovenia dan Caritas Slovenia untuk membantu warga," tutur Golob, dilansir CNN.

Ia pun memperkirakan bahwa kerugian akibat bencana alam melebihi 500 juta euro (Rp7,6 triliun).  

"Infrastruktur jalan dan energi, serta bangunan rumah warga yang paling terdampak bencana ini. Kami bicara mengenai ratusan bangunan. Dibutuhkan upaya keras untuk mengembalikan situasi normal," tutur Golob. 

Baca Juga: Slovenia Tangkap 2 Warga Argentina yang Jadi Mata-Mata Rusia

2. Enam orang tewas akibat banjir bandang

Dilansir Deutsche Welle, tiga orang dilaporkan tewas pada Jumat lalu. Sebanyak 2 dari 3 korban tewas adalah warga Belanda yang sedang berada di Pegunungan Kranj.

Kemudian, korban tewas keempat baru dilaporkan sehari setelahnya. Namun, Kementerian Luar Negeri Belanda menyebut terdapat lima orang warga Belanda yang dilaporkan hilang di tengah cuaca ekstrem di Slovenia. 

Sementara di Provinsi Carinthia, Austria, banjir bandang mengakibatkan tewasnya satu orang akibat terjatuh ke sungai dan terseret arus. Meski telah dilakukan upaya penyelamatan oleh pemadan kebakaran, penyelam, dan penyelamat, nyawa korban tetap tidak tertolong. 

Sejauh ini, sudah ada enam korban tewas akibat banjir bandang. Pemerintah Slovenia dan Austria pun mengadakan operasi untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. 

3. Slovenia minta bantuan Uni Eropa untuk atasi banjir

PM Golob juga sudah meminta bantuan kepada Uni Eropa (UE) untuk menangani banjir di negaranya. Ia juga meminta negara tetangganya untuk membantu dalam operasi penyelamatan. 

"Ini lebih penting bahwa hari ini kita berupaya mendirikan restorasi yang efektif. Intervensi akan sangat baik, tahu siapa yang bertanggung jawab, bagaimana intervensi dilangsungkan dan siapa yang menyediakan sumber bantuan," ungkap Golob. 

Kroasia sudah mengirimkan bantuan helikopter militer untuk membantu operasi penyelamatan di area sempadan Sungai Mura. Palang Merah Bosnia-Herzegovina juga setuju untuk memberikan bantuan finansial kepada Slovenia. 

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, juga mengumumkan solidaritasnya dan akan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Slovenia yang terdampak banjir bandang, dilansir PAP.

Baca Juga: Menlu: 40 Bus Siap Angkut Kontingen Pramuka RI dari Jambore Korsel

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya