Suplai Sputnik V Telat, Argentina Protes ke Rusia

Sebabkan keterlambatan vaksinasi dosis kedua di Argentina

Buenos Aires, IDN Times - Pemerintah Argentina memrotes Rusia terkait dengan keterlambatan pasokan vaksin Sputnik V. Pasalnya keterlambatan pasokan vaksin menyebabkan terjadinya krisis vaksin dan berpengaruh terhadap melambatnya proses vaksinasi di Argentina. 

Sebelumnya Guatemala juga melakukan protes kepada Rusia terkait keterlambatan pasokan vaksin Sputnik V. Bahkan kasus ini menyebabkan negara Amerika Tengah tersebut termasuk salah satu negara dengan proses vaksinasi terlambat. 

1. Protes terkait keterlambatan dosis kedua vaksin Sputnik V

Suplai Sputnik V Telat, Argentina Protes ke RusiaVaksin Sputnik V yang telah sampai di Argentina. instagram.com/radiodon.web/

Pada hari Kamis (22/07/2021) Pemerintah Argentina telah memberikan komplain kepada Rusia terkait keterlambatan pasokan vaksin Sputnik V ke negaranya. Bahkan Argentina mengecam akan membatalkan kontrak kerja sama apabila Rusia tidak segera mengirimkan vaksin dosis kedua tersebut. 

Surat resmi kepada RDIF (Russia's Direct Investment Fund) tersebut sudah dilayangkan sejak akhir awal Juli lalu. Diketahui bahwa Argentina merupakan salah satu negara pertama yang tertarik dan menyetujui penggunaan darurat vaksin buatan Rusia tersebut.

Bahkan beberapa pejabatnya termasuk Presiden Alberto Fernandez menjadi salah satu orang pertama yang mendapat suntikan vaksin untuk membuktikan keamanan vaksin Sputnik V tersebut, dilansir dari France24

2. Argentina baru mendapatkan 12 juta dosis vaksin Sputnik V

Baca Juga: Sepakati Kerja Sama Bilateral, Menlu RI-Rusia Bahas Vaksin Sputnik V

Argentina diketahui sudah menyetujui kontrak pembelian dengan Rusia untuk mendatangkan 30 juta dosis vaksin Sputnik V. Namun setelah lebih dari enam bulan lamanya, negara berpenduduk 45 juta jiwa tersebut baru mendapatkan 12 juta dosis vaksin, di mana 9,37 juta untuk dosis pertama dan 2,49 juta untuk dosis kedua. 

Kurangnya pasokan vaksin, membuat Argentina terpaksa memprioritaskan warganya untuk mendapatkan vaksin dosis pertama. Hal ini berdampak pada mayoritas penduduk yang sudah mendapatkan dosis pertama tak kunjung mendapatkan suntikan kedua hingga tiga bulan lamanya, dikutip dari France24

Keterlambatan suplai vaksin tentu berdampak pada proses vaksinasi di negara Amerika Selatan tersebut, di mana baru 12,7 persen penduduk Argentina yang mendapatk suntikan penuh vaksin COVID-19. Pasalnya Argentina tertinggal dari negara tetangganya, seperti Brasil, Meksiko dan Kolombia, bahkan tertinggal jauh dari Chile dan Uruguay yang sudah memvaksin dua dosis pada lebih dari 60 persen penduduknya, dilaporkan dari Buenos Aires Times

3. Rusia berjanji untuk kirimkan pasokan Sputnik V ke Argentina

Menanggapi protes dari Argentina, Rusia pada Jumat (23/07/2021) telah berjanji untuk mengatasi keterlambatan pengiriman vaksin Sputnik V ke Argentina. Namun pihak Kremlin mengatakan bahwa prioritas utama mereka saat ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tengah meningkat. 

Penasehat Kepresidenan Argentina, Cecilia Nicolini bersama dengan Menteri Kesehatan Carla Vizzoti yang melakukan negosiasi dengan RDIF mengatakan sedang menunggu 18,7 juta dosis Sputnik V. Bahkan Nicolini juga menyebut bahwa Alberto Fernandez baru-baru ini memutuskan untuk memperbolehkan pemerintah mendatangkan vaksin dari Amerika Serikat, dikutip dari Buenos Aires Times

Sejak awal Juni lalu, Argentina juga sudah menyetujui produksi vaksin buatan Rusia tersebut di negaranya untuk mempercepat proses produksi. Hal ini diumumkan setelah Laboratorium Richmond di Argentina memenuhi syarat tes kualitas produksi dari Institut Gamaleya Rusia, dilansir dari Reuters.  

Baca Juga: Guatemala Minta Rusia Kembalikan Uang Pembayaran Vaksin Sputnik V

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya