Venezuela Bebaskan Nelayan Guyana yang Ditahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Caracas, IDN Times - Setelah dua minggu ditahan oleh militer Venezuela, akhirnya belasan nelayan asal Guyana tersebut dibebaskan. Sebelumnya Venezuela sudah menahan dua kapal nelayan Guyana beserta awaknya meski diketahui tengah memancing ikan di perairan ZEE Guyana sendiri.
Diketahui zona ekonomi ekslusif milik Guyana tersebut selama ini diklaim sebagai milik Venezuela lantaran berada di pesisir Guyana Essequibo.
1. Nelayan Guyana dibebaskan pada pagi hari
Pada hari Rabu (03/02) Venezuela resmi membebaskan dua kapal nelayan Guyana beserta 12 nelayan yang sebelumnya ditahan di Pelabuhan Guiria. Dua kapal nelayan bernama Lady Nayera dan Sea Wolf tersebut akan dipersilakan untuk pulang kembali ke Guyana saat terbitnya matahari, dilansir dari Stabroek News.
Kapal tersebut telah ditangkap oleh militer Venezuela yang sedang berpatroli sejak 21 Januari 2021. Namun permasalahannya nelayan Guyana tersebut tengah menangkap ikan di wilayah perairan negaranya sendiri.
2. Guyana desak Venezuela untuk bebaskan para nelayan
Baca Juga: Venezuela Sebut Temukan Obat Ajaib Penetralisir COVID-19
Editor’s picks
Melansir dari News Room Guyana, dua kapal vesel tersebut tengah berpapasan dengan kapal Angkatan Laut Venezuela, Commandante Hugo Chavez yang tengah berpatroli di pesisir Waini Point yang diketahui merupakan teritori laut Guyana.
Bahkan sebelumnya Presiden Guyana, Irfaan Ali menyatakan hubungan bilateral Guyana dan Venezuela dibekukan sementara waktu hingga Venezuela mau membebaskan nelayannya, dikutip dari Stabroek News.
Atas hal tersebut Guyana memrotes tindakan Venezuela dengan membawanya ke jalur hukum di Mahkamah Internasional. Akibatnya sejumlah komunitas internasional turut mendesak Venezuela agar membebaskan dan memulangkan 12 nelayan tersebut.
Guyana juga terus menekankan bahwa warganya yang ditangkap saat sedang menangkap ikan berada di dalam ZEE Guyana. Pasalnya perbatasan kedua negara sudah ditetapkan lewat Keputusan Arbitrasi tahun 1899.
3. Venezuela anggap nelayan tersebut masuk teritorinya
Meski diketahui sebagai wilayah Guyana, Venezuela tetap menolak mengakui teritori tersebut sebagai milik negara tetangganya. Serta menyebutkan bahwa nelayan tersebut tengah melakukan penangkapan ikan ilegal di wilayah perairan yang diklaim sebagai milik Venezuela, dilaporkan dalam Stabroek News.
Satu minggu sebelum kejadian penangkapan nelayan Guyana ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro sudah memberi keputusan dan klaimnya atas wilayah Essequibo. Teritori seluas 159.500 km persegi tersebut bahkan luasnya melebihi setengah luas wilayah negara Guyana.
Wilayah sebelah barat Sungai Essequibo tersebut dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan mineral. Bahkan konflik perebutan teritori ini sudah berlangsung lebih dari 200 tahun yang lalu, kala masih menjadi wilayah kolonial Spanyol, dilansir dari Infobae.
Baca Juga: Bantu Industri Minyak, Venezuela Buka Investasi Asing
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.