Warga Bulgaria Protes Pernyataan Presiden Radev yang Pro-Rusia

Sebut dirinya pelayan Rusia

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Bulgaria menggelar demonstrasi akbar pro-Eropa di Sofia pada Selasa (30/5/2023) petang. Usai munculnya pernyataan kontroversial dari Presiden Bulgaria Ruman Radev yang menyebut bahwa ia adalah seorang pelayan untuk Rusia. 

Pekan lalu, Bulgaria juga dihebohkan dengan insiden vandalisme di gedung perwakilan Uni Eropa (UE) di Sofia. Kasus itu terjadi setelah adanya demonstrasi pro-Rusia di seluruh negeri yang menyatakan penolakan keikutsertaan Bulgaria dalam perang di Ukraina. 

Baca Juga: Suporter Pro-Rusia Serang Kantor Uni Eropa di Bulgaria

1. Demonstran mendesak Radev mundur

Demonstran berkumpul di depan Kantor Administrasi Kepresidenan Bulgaria pada Selasa sore. Mereka menyatakan penolakan terhadap sikap Radev dan mendesaknya untuk mundur dari jabatannya. 

"Presiden sudah lama menunjukkan bahwa ia tidak bekerja untuk kepentingan rakyat Bulgaria dan kepentingan negara Bulgaria, tapi untuk kepentingan Rusia," tutur pengorganisir demonstran dalam akun Facebook-nya, dikutip BTA.

"Dia memproyeksikan pengaruh Rusia di negara ini dan menjauhkan negara dari komunitas Eropa. Kami tidak akan membiarkan negara ini menjadi Belarus. Presiden seharusnya menjadi seorang presiden untuk rakyat Bulgaria dan mengakui resolusi dengan Parlemen," tambahnya. 

Dalam demonstrasi tersebut, partisipan menyuarakan slogan, "Ini bukan Moskow", 'Radev adalah pengkhianat', dan Mundur!. Demonstran juga membawa bendera Bulgaria, UE, NATO, dan Ukraina yang menunjukkan solidaritas bersama rakyat Ukraina. 

Baca Juga: Terancam Rusia, Bulgaria Siapkan Program Militer untuk Anak SMA

2. Eks PM Bulgaria ikut hadiri demonstrasi

Warga Bulgaria Protes Pernyataan Presiden Radev yang Pro-RusiaPerdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov (tengah). (twitter.com/KirilPetkov)

Pemimpin Partai WCC (We Continue the Change), Kiril Petkov dan Assen Vassilev, beserta anggota partai lainnya ikut serta dalam demonstrasi akbar tersebut. Mereka pun mendukung penuh demonstran dan mengapresiasi partisipan. 

"Penjamin demokrasi yang sebenarnya adalah Anda semua dan saya berterima kasih kepada Anda karena sudah hadir di sini. Faktanya, Bulgaria terdapat organisasi sipil yang melihat demokrasi diserang dan menjadi penjamin yang sebenarnya bahwa kami ingin perubahan itu tetap berubah," tutur Petkov, dilansir The Sofia Globe.

"Orang-orang berusaha mengembalikan ke sistem keamanan lama yang dimulai dari pagi hingga malam bekerja dengan kompromat (materi pada era Soviet untuk merusak citra seorang politikus atau pebisnis). Sepertinya mereka menghabiskan waktu bersejarah mereka," terangnya. 

Petkov menambahkan bahwa terdapat ribuan warga Bulgaria yang menginginkan tetap menjadi negara Eropa dan dipimpin pemerintahan Eropa. Ia menyebut Bulgaria tidak punya arah ke Eurasia dan Timur, tapi akan menjadi negara Eropa pada umumnya.

Baca Juga: Hindari Korupsi, Bulgaria Setuju Rotasi Perdana Menteri setiap 2 Tahun

3. Bulgaria tolak pengajuan suaka Alexander Stotsky

Warga Bulgaria Protes Pernyataan Presiden Radev yang Pro-Rusiailustrasi bendera Bulgaria (pixabay.com/sapviktor)

Pada saat yang sama, Pengadilan Tinggi Bulgaria menolak pengajuan suaka warga negara Rusia, Alexander Stotsky. Pihaknya menyebut tidak ada alasan mendesak untuk mengabulkan permohonan Stotsky. 

Dilaporkan Novinite, pria berusia 27 tahun itu sudah meninggalkan Rusia setelah berlangsungnya invasi Ukraina pada Februari 2022. Ia pun masuk ke Bulgaria menggunakan visa turis. Setelah masa berlakunya habis, ia pun mengajukan permohonan suaka karena takut akan dimobilisasi di Rusia. 

"Ketakutannya kembali ke negaranya karena ia akan dipersekusi atas perbedaan pandangan politiknya atau dimobilisasi hanyalah asumsi yang tidak disertai bukti nyata," ungkap jaksa di Pengadilan Tinggi. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya