Jakarta, IDN Times - Menyusul hancurnya bendungan Nova Kakhovka hingga membanjiri wilayah di sekitarnya, sebagian wilayah di Kherson, Ukraina, yang dikuasai Rusia, diberlakukan keadaan darurat. Seperti dilaporan kantor berita nasional Rusia TASS pada Rabu (7/6/2023).
Masih dari sumber yang sama, dengan mengutip layanan darurat, ada 2.700 rumah yang terendam banjir akibat hancurnya bendungan pada Selasa, 6 Juni 2023. Selain itu, ada hampir 1.300 orang yang dievakuasi.
Kerusakan bendungan Nova Kakhovka di Sungai Dnipro membuat air membanjiri sebagian besar garis depan di wilayah Kherson. Ukraina dan Rusia saling tuduh atas kerusakan bendungan.
Sekitar 42 ribu orang berisiko terdampak banjir di daerah-daerah yang dikuasai Rusia dan Ukraina di sepanjang aliran sungai Dnipro, menurut pejabat Ukraina seperti dikutip dari ANTARA.
Lebih dari 900 orang dievakuasi pada Selasa, dari kota berpenduduk sekitar 45 ribu orang itu. Pejabat Ukraina menyatakan sekitar 80 kelompok warga di wilayah Kherson berisiko terdampak banjir.
Gubernur wilayah Kherson Ukraina, Oleksandr Prokudin, mengatakan, pada Rabu terdapat 1.582 rumah terendam banjir di sisi sebelah kanan Sungai Dnipro, dan sekitar 1.457 orang dievakuasi dalam semalam.
Prokudin sebelumnya juga sempat menyampaikan, satu warga sipil tewas dan seorang lainnya teluka selama beberapa hari terakhir, akibat penembakan Rusia di wilayah tersebut dan di Kota Kherson.
Sementara itu, Kremlin pada Selasa sempat menuduh Ukraina menyabotase bendungan untuk menghentikan sumber air utama ke Krimea, dan mengalihkan perhatian dari serangan balasan yang "gagap" terhadap pasukan Rusia.
Ukraina juga menuding Rusia melakukan kejahatan perang yang disengaja dengan meledakkan Nova Kakhovka, yang menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air.