Diserbu Beruang Kutub, Satu Kota di Rusia Dinyatakan Gawat Darurat

Pemanasan global dituding menjadi pemicu utamanya

Belusya Guba, IDN Times - Meskipun terlihat lucu, beruang kutub bukanlah satwa yang bisa didekati secara sembarangan. Dengan berat mencapai 700 kilogram dan panjang hingga tiga meter, beruang ini merupakan salah satu predator darat terbesar di dunia.

Untungnya, beruang kutub cenderung lebih suka menghabiskan waktu mereka di lautan es yang jauh dari pemukiman manusia, sehingga kemungkinan terjadinya konflik dengan manusia cenderung minim.

Namun apa jadinya ya jika beruang ini memutuskan untuk “menginvasi” kawasan pemukiman padat penduduk? Hal tersebut sudah pasti menyebarkan rasa takut bagi penduduk di kawasan tersebut. Seperti yang terjadi di salah satu kota di Rusia ini, yang tiba-tiba diinvasi oleh 50 ekor beruang kutub yang kelaparan!

1. Serbuan 50 beruang kutub di Rusia

Diserbu Beruang Kutub, Satu Kota di Rusia Dinyatakan Gawat Daruratirishtimes.com

Pemerintah kota Belushya Guba, kepulauan Novaya Zemlya di Rusia menyatakan status gawat darurat akibat serbuan beruang kutub, melansir dari siberiantimes.com. Diperkirakan ada 50-an beruang yang tiba-tiba muncul di kawasan padat penduduk, mulai dari pinggiran kota hingga ke kawasan perkantoran.

Beberapa laporan bahkan menyebut belasan penduduk setempat yang dikejar oleh kawanan beruang tersebut, sehingga membuat takut warga kota yang beraktivitas di luar ruangan.

“Saya sudah tinggal di Novaya Zemlya sejak 1983, namun ini pertama kalinya saya melihat ‘invasi’ beruang kutub sebesar ini,” ujar Zigansha Musin, kepala administrasi lokal di kawasan tersebut. “Kami memberlakukan situasi gawat darurat di kawasan pemukiman hingga waktu yang belum ditentukan” lanjutnya.

2. Disebabkan oleh pemanasan global

Diserbu Beruang Kutub, Satu Kota di Rusia Dinyatakan Gawat Daruratsiberiantimes.com

Menurut situs ifls.com, serbuan beruang kutub ini terjadi akibat penyusutan lapisan es di kutub utara. Dalam kondisi normal, beruang kutub tinggal kawasan laut artik yang membeku dan jarang menapakan kaki di daratan. Di lautan es tersebut, beruang ini berburu berbagai jenis mamalia laut seperti anjing laut, paus beluga, walrus, dan lain-lain.

Sayangnya, pemanasan global yang terjadi beberapa tahun terakhir membuat habitat es di kutub utara menyusut drastis. Beruang-beruang yang kelaparan pun terpaksa pindah ke daratan untuk mencari makan.

Beberapa beruang kelaparan tersebut pun tergoda dengan keberadaan sampah di kawasan pemukiman, termasuk di Novaya Zemlya, sehingga memperbesar peluang terjadinya konflik antara beruang dan warga kota.

3. Tidak takut manusia

https://www.youtube.com/embed/sbOFI7uOajA

Anastasia Bondarenko, salah satu warga lokal menyatakan bahwa beruang kutub di Novaya Zemlya sudah kehilangan rasa takut pada manusia. Beberapa video dari warga lokal pun memperlihatkan beruang tersebut berjalan di antara bangunan kota, bahkan memasuki gang-gang kecil di antara blok apartemen yang padat penduduk.

Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengusir beruang tersebut pun tidak menghasilkan dampak yang berarti, mulai dari menembakan peluru kosong, membunyikan klakson mobil, hingga mendirikan pagar berduri.

4. Izin menembak ditolak

Diserbu Beruang Kutub, Satu Kota di Rusia Dinyatakan Gawat Daruratputin.kremlin.ru

Rosprirodnadzor, agen perlindungan alam dan konservasi Rusia menolak permintaan lisensi untuk menembak beruang kutub yang menginvasi kepulauan Novaya Zemlya. Hal ini disebabkan oleh status beruang kutub sebagai hewan yang dilindungi di Rusia.

Sebagai gantinya, Rosprirodnadzor menurunkan tim ahli untuk membius dan memindahkan beruang kutub dari kawasan pemukiman padat penduduk.
“Kami tidak akan menembak mereka,” ujar Musin.

Duh, ngeri juga ya kalau sampai ada invasi beruang sebesar itu! Semoga pemerintah Rusia bisa menangani krisis ini tanpa adanya korban, baik dari pihak manusia maupun pihak beruang itu sendiri.

Baca Juga: Beruang Kutub Diprediksi Akan Punah Dalam 40 Tahun

Panji Gusti Akbar Photo Verified Writer Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya