Pekan lalu, pemerintah Jepang mengatakan bahwa seorang lelaki China juga telah dieksekusi. Dia dihukum karena membunuh seorang perempuan China dan melukai dua warga Jepang dalam serangan pisau pada Juni lalu di halte bus sekolah Jepang di Suzhou dekat Shanghai.
Serangkaian insiden meningkatkan kekhawatiran di kalangan warga Negeri Sakura yang tinggal di China. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan Jepang termasuk Toyota, untuk meminta staf mereka mengambil tindakan pencegahan. Perusahaan-perusahaan lain, seperti Panasonic, menawarkan tiket pesawat pulang gratis bagi para karyawannya.
Peristiwa ini juga telah mengirimkan gelombang kejutan ke kedua negara dan memicu ketegangan diplomatik. Serta, menyoroti nasionalisme yang tidak terkendali di media sosial China, yang telah memicu sentimen anti-asing dalam beberapa tahun terakhir.