Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. (dok. Gallery ASEAN 2023)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyebut konflik antara Palestina dan Israel kini semakin memburuk, sehubungan dengan eskalasi terbaru yang meletus pada Sabtu pekan lalu. Wang menekankan, hingga saat ini, tidak ada keadilan yang tercipta bagi warga Palestina.

“Palestina kini dalam kondisi kritis. Inti dari masalah ini adalah keadilan beli, ditegakkan untuk rakyat Palestina. China mengutuk semua aksi yang menyerang warga sipil dan aksi yang menentang hukum internasional,” kata Wang, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri China, Senin (16/10/2023).

1. Empat prioritas China menanggapi konflik Palestina dan Israel

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Wang kembali mengungkapkan ada empat proritas China untuk menanggapi kondisi Palestina dan Israel kali ini.

“Yang pertama adalah menghentikan konflik sesegera mungkin dan menghindari memburuknya situasi. Kedua, sangat penting untuk mematuhi hukum internasional dan melakukan segala upaya untuk menjamin keselamatan warga sipil, serta membuka jalur bantuan kemanusiaan secepat mungkin,” ucap dia.

Ketiga, lanjut Wang, negara-negara di dunia harus bisa menahan diri, bersikap objektif dan adil serta harus bisa meredakan konflik.

“Keempat, PBB harus bisa memainkan perannya dalam menyelesaikan masalah Palestina. Dewan Keamanan PBB perlu memikul tanggung jawab untuk hal ini serta harus segera dibentuk konsensus internasional,” kata dia.

2. Prioritas utama adalah gencatan senjata dan Two State Solution

ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Wang menambahkan prioritas utama saat ini adalah melakukan gencatan senjata agar tidak memperburuk kondisi, terutama untuk warga sipil.

“Cara fundamental untuk menyelesaikan masalah ini adalah terletak pada penerapan Two State Solution dan pembentukan negara Palestina yang merdeka,” katanya.

3. Korban tewas di Gaza terus bertambah

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan jumlah warga yang tewas di Jalur Gaza semakin meningkat. Per 15 Oktober 2023, jumlah korban tewas telah mencapai 2.329 orang dan korban terluka mencapai 9.500 orang.

“Angka tersebut masih bisa terus bertambah mengingat banyak korban yang masih berada di bawah reruntuhan rumah mereka yang dibom oleh pasukan Israel,” kata Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila.

“Upaya untuk menyelamatkan mereka, meskipun kurangnya kemampuan, sedang dan terus dilakukan,” ucap Alkaila.

Editorial Team