Pada 24 Juli 2025, konflik Thailand-Kamboja meningkat di daerah dekat Kuil Ta Moan Thom yang disengketakan. Wilayah itu terletak di daerah perbatasan di provinsi Oddar Meanchey, Kamboja barat laut. Dilaporkan, Phnom Penh menembakkan roket dan peluru artileri ke Thailand. Akibatnya, militer Thailand mengerahkan jet F-16 untuk melakukan serangan udara.
"Insiden itu dimulai sekitar pukul 7:35 pagi, ketika sebuah unit yang menjaga kuil kuno Ta Moan Thom mendengar suara pesawat tak berawak Kamboja di atas kepala, sebelum melihat 6 tentara Kamboja bersenjata bergerak mendekati posisi militer Thailand di perbatasan," kata militer Thailand.
"Sekitar pukul 8:20 pagi, pasukan Kamboja melepaskan tembakan ke arah sisi timur kuil, 200 meter dari pangkalan militer Thailand. Juga, menyerang sebuah komunitas di distrik Kap Choeng, Surin, dengan 2 roket BM-21," sambungnya, dikutip dari Al Jazeera.
Kementerian Kesehatan Thailand menyatakan sebanyak 13 warga sipil dan satu tentara tewas akibat tembakan senjata berat pasukan Kamboja ke wilayah Thailand. Setidaknya, 32 warga sipil dan 14 tentara terluka.
"Pertempuran harus dihentikan sebelum negosiasi dapat dilakukan. Belum ada deklarasi perang dan pertempuran tidak menyebar ke provinsi lain," ujar Perdana Menteri (PM) sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, di tengah seruan regional untuk mediasi.
Seorang pejabat distrik di provinsi Surin mengungkapkan pertempuran tersebut telah menyebabkan evakuasi setidaknya 40 ribu warga sipil dari lebih dari 80 desa dekat perbatasan ke lokasi yang lebih aman.