Brazil Tembus 500 Ribu Kematian Akibat COVID-19

Lembaga kesehatan setempat nilai Brazil dalam situasi kritis

Brasilia, IDN Times - Situasi di Brazil saat ini semakin memburuk setelah pada hari Sabtu, 19 Juni 2021, waktu setempat, jumlah korban tewas akibat COVID-19 menembus angka 500 ribu orang. Lembaga kesehatan setempat menilai Brazil dalam situasi yang kritis saat ini. Bagaimana situasi di sana saat ini?

1. Sekitar 15 persen orang dewasa sementara ini telah menerima vaksinasi lengkap 

Brazil Tembus 500 Ribu Kematian Akibat COVID-19Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pixabay.com/mufidpwt)

Dilansir dari BBC, jumlah kematian akibat COVID-19 di Brazil sudah melewati angka 500 ribu dan masih tertinggi kedua di dunia saat ini, karena para ahli mengatakan wabag itu dapat memburuk di tengah vaksinasi yang lambat serta awal musim dingin. Virus telah menyebar ketika Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, menolak untuk menerapkan langkah-langkah protokol kesehatan. Lembaga Kesehatan setempat, Fiocruz, mengatakan situasinya saat ini dalam keadaan kritis serta hanya mencapai angka 15 persen orang dewasa yang sudah menerima vaksinasi lengkap.

Pihak Kongres Brazil sedang menyelidiki penanganan pandemi oleh pemerintah Brazil. Bolsonaro telah mendapatkan kritikan keras karena tidak menerapkan respons nasional yang terkoordinasi dan karena skpetisismenya terhadap vaksin, lockdown, dan persyaratan pemakaian masker yang telah ia coba kendurkan. Pihak oposisi menuduh Presiden Brazil menunda pembelian vaksin karena alasan politik, karena ia secara konsisten mengecilkan keparahan pandemi.

2. Ribuan warga Brazil melakukan gerakan protes besar-besaran terhadap Bolsonaro 

Brazil Tembus 500 Ribu Kematian Akibat COVID-19Sebagian warga Brazil mendesak Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, untuk melakukan lockdown di negaranya seiring situasi saat ini semakin memburuk setelah mencapai angka 500 ribu kematian. (Twitter.com/alanbullion2)

Baca Juga: Diduga Terlibat Pelecehan, Presiden Federasi Sepakbola Brazil Dicopot

Pada hari Sabtu, 19 Juni 2021, waktu setempat, ribuan warga Brazil memprotes manajemen pandemi yang dilakukan Bolsonaro serta menyalahkan pemerintah Brazil atas tingginya angka kematian dan menyerukan penggulingan Presiden. Seorang peneliti di Fiocruz, Raphael Guimares, mengatakan penundaan program vaksinasi di negara berpenduduk terpadat di Amerika Latin ini berarti efek penuhnya tidak akan terasa sampai September 2021 ini atau lebih. Guimares memperingatkan bahwa Brazil dapat meninjau kembali pemandangan terburuk dari puncak pada bulan Maret 2021 hingga April 2021 lalu, ketika negara itu memiliki rata-rata kematian sebanyak 3.000 orang per hari.

Seorang ahli epidemiologi di University of Sao Paulo, Ester Sabino, mengatakan vaksinasi akan sangat penting dalam mengalahkan virus di Brazil karena negara tersebut gagal mencapai konsensus tentang jarak sosial dan masker. Namun, bukti dari negara tetangga Cile, yang seperti Brazil sangat bergantung pada vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, menunjukkan kemungkinan memerlukan waktu berbulan-bulan sebelum dilakukannya imunisasi massal dan itu akan efektif dalam mengekang penularan.

Hampir setengah dari warga Cile sudah mendapatkan vaksinasi, tetapi ibu kota mereka, Santiago, baru saja kembali lockdown karena kasus melonjak lagi dengan mendekati tingkat puncak. Dengan demikian, Brazil perlu menginokulasi sekitar 80 juta orang untuk mencapai tingkat vaksinasi per kapita Cile saat ini.

3. Jumlah kasus COVID-19 di Brazil sampai saat ini 

Brazil Tembus 500 Ribu Kematian Akibat COVID-19Sebagian warga Brazil mendesak Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, untuk melakukan lockdown di negaranya seiring situasi saat ini semakin memburuk setelah mencapai angka 500 ribu kematian. (Twitter.com/jornalistavitor)

Jumlah kasus COVID-19 di Brazil sampai hari Sabtu, 19 Juni 2021, waktu setempat mencapai angka 17.883.750 kasus dengan rincian 500.868 kasus berakhir meninggal dunia serta 16.183.849 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Brazil juga mengalami penambahan kasus baru sebanyak 81.574 kasus baru dengan rincian 2.247 kasus berakhir meninggal dunia. Jumlah kematian di Brazil masih lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kematian di Amerika Serikat sampai saat ini.

Menteri Kesehatan Brazil, Marcelo Queiroga, menyatakan solidaritas dengan ayah, ibu, teman, dan kerabat dari mereka yang telah meninggal serta mengatakan 500 ribu nyawa hilang karena pandemi yang melanda Brazil dan seluruh dunia. Rata-rata kematian harian dalam 7 hari terakhir ini di Brazil berada di atas 1.500 kematian sejak Maret 2021 lalu. Mantan Kepala Regulator Kesehatan Anvisa, Gonzalo Vecina, mengatakan lambatnya kemajuan program vaksin telah dan akan terus menelan korban jiwa.

Ia juga menambahkan kemungkinan tahun 2021 ini juga akan sulit karena bergantung pada pengiriman vaksin yang dibeli sangat lambat.

Baca Juga: Berusaha Hentikan Penambangan Liar, Polisi Brazil Diserang

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya