Guyana Batal Buka Kantor Dagang di Taiwan

Upaya Tiongkok bertentangan dengan pernyataan pemimpinnya

Taipei, IDN Times - Taiwan telah menyalahkan Tiongkok yang menyebabkan Guyana, negara yang berada di Amerika Selatan, membatalkan pembukaan kantor di Taipei, Taiwan, pada hari Jumat, 5 Februari 2021, waktu setempat. Pemerintah Tiongkok dianggap menentang pernyataan dari para pemimpinnya sendiri. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kementerian Luar Negeri Taiwan menilai Tiongkok telah menindas dan menekan ruang internasional bagi Taiwan

Guyana Batal Buka Kantor Dagang di TaiwanBendera Tiongkok dan Taiwan. (Twitter.com/Highoctanenews)

Dilansir dari Aljazeera.com, Taiwan telah menyalahkan Tiongkok atas keputusan yang diambil Guyana untuk mencabut kesepakatan untuk membuka kantor perwakilan Guyana dengan mengatakan bahwa mereka telah mencoba tanpa hasil untuk membuat Guyana berubah pikiran. Taiwan sendiri telah memulai operasi awal di kantor tersebut, yang berlaku sebagai kedutaan de facto pada bulan Januari 2021 lalu dan hal itu telah disambut oleh Amerika Serikat serta dikecam oleh Tiongkok, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri tanpa hak untuk hubungan antar negara.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan karena tekanan yang dikeluarkan Tiongkok, Guyana langsung memutuskan mundur secara sepihak dari kesepakatan serta Taiwan menyatakan sangat menyesal tidak dapat meyakinkan mereka untuk membatalkan keputusan tersebut. Mereka juga menambahkan pihaknya tidak puas dan sangat mengecam terhadap pemerintah Tiongkok yang sekali lagi menindas dan menekan ruang internasional Taiwan dan partisipasi Taiwan dalam urusan internasional. Upaya berkelanjutan Tiongkok untuk mengisolasi Taiwan di arena internasional bertentangan dengan pernyataan para pemimpinnya bahwa mereka menentang penindasan dan bahwa tak seorangpun dengan tangan tebal yang memiliki keputusan akhir.

2. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok berharap Guyana tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan

Guyana Batal Buka Kantor Dagang di TaiwanJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin. (Twitter.com/MFA_China)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, menanggapi langkah tersebut dengan mengatakan Tiongkok berharap Guyana tidak terlibat dalam hubungan resmi dengan Taiwan, menyerukan negara itu untuk dengan sungguh-sungguh mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan mereka. Amerika Serikat khawatir tentang pengaruh Tiongkok yang semakin dalam di negara-negara Amerika Selatan. Guyana belum lama ini mulai mengembangkan cadangan minyak lepas pantai dan secara strategis terletak di sebelah Venezuela yang dilanda perselisihan.

Taiwan hanya memiliki hubungan diplomatik formal dengan 14 negara, termasuk dengan 4 negara di Karibia. Daftar itu semakin menyusut selama bertahun-tahun karena Tiongkok menekan negara-negara kecil untuk beralih kesetiaan. Pada tahun 2018 lalu, Republik Dominika mengumumkan pemutusan hubungan dengan Taiwan, sebuah tindakan yang dituduhkan oleh pemerintah Taiwan pada "diplomasi dollar". 

Baca Juga: Venezuela Bebaskan Nelayan Guyana yang Ditahan

3. Di sisi lain, Amerika Serikat meningkatkan jangkauannya ke Taiwan

Guyana Batal Buka Kantor Dagang di TaiwanSituasi di sekitar wilayah yang ada di Taiwan. (Twitter.com/ustaiwan)

Di sisi lain, Amerika Serikat semakin meningkat jangkauannya ke Taiwan serta meyakinkan mereka akan dukungannya yang berkelanjutan. Pada bulan September 2020 lalu, Amerika Serikat mengirim politisi berpangkat tertingginya untuk mengadakan pertemuan di Taiwan selama beberapa dekade. Tiongkok mengecam keras pertemuan itu dan memperingatkan untuk tidak mengirim sinyal yang salah kepada elemen kemerdekaan Taiwan untuk menghindari kerusakan parah pada hubungan Tiongkok-Amerika Serikat. 

Selama kunjungan kontroversial tersebut, Tiongkok melakukan latihan militer tembakan langsung di jalur air yang memisahkan pulau dari daratan. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan komitmennya ke Taiwan sangat kokoh. Dalam beberapa hari pertama masa pemerintahan Biden, Taiwan melaporkan serangan besar oleh pesawat tempur Tiongkok selama 2 hari.

Angkatan udara Taiwan bergerak untuk memperingatkan pesawat Tiongkok dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau pesawat tersebut. Para anlis mengatakan Tiongkok sedang menguji dukungan Biden untuk Taiwan. Juru bicara dari pihak Pentagon, John Kirby, menanggapi dengan mengatakan pihaknya memiliki kewajiban untuk membantu Taiwan dengan pertahanan diri mereka dan ia berpikir mereka akan melihat situasi seperti itu berlanjut.

Baca Juga: Angkatan Laut Venezuela Tahan Kapal Nelayan Guyana

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya