Henry Kissinger: Konflik China vs AS Ancam Seluruh Dunia

Ketegangan dengan China merupakan masalah besar

Washington, D.C, IDN Times - Mantan Diplomat Amerika Serikat era Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat saat itu), Henry Kissinger, mengingatkan bahwa perselisihan Amerika Serikat-Tiongkok akan mengancam seluruh dunia. Ketegangan dengan Tiongkok bagi Amerika Serikat merupakan masalah besar. Bagaimana awal ceritanya?

1. Menurutnya, perpaduan dari segala aspek justru lebih banyak resiko dibandingkan perang dingin dengan Uni Soviet

Henry Kissinger: Konflik China vs AS Ancam Seluruh DuniaMantan Diplomat Amerika Serikat era Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat saat itu), Henry Kissinger. (Twitter.com/the_madcap1970)

Dilansir dari The Guardian, Kissinger mengatakan bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok mengancam akan melanda seluruh dunia serta dapat menyebabkan bentrokan mirip Armageddon antara dua raksasa militer dan teknologi itu. Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di era Richard Nixon tersebut mengatakan perpaduan kekuatan ekonomi, militer, dan teknologi dari kedua negara adidaya membawa lebih banyak resiko dibandingkan perang dingin dengan Uni Soviet. Ia juga pada saat itu telah merancang penghentian hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok pada tahun 1971 lalu.

Bagi Kissinger, ketegangan dengan Tiongkok adalah masalah terbesar bagi Amerika Serikat serta bagi seluruh dunia, karena jika tidak dapat menyelesaikannya, maka resikonya adalah di seluruh dunia akan berkembang semacam perang dingin antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Pernyataan yang disampaikan pada hari Jumat, 30 April 2021, waktu setempat ini muncul ketika Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, memperingatkan bahwa cara berperang dalam perang berikutnya akan terlihat sangat berbeda dari cara berperang yang terakhir. Ia juga menambahkan bahwa meski senjata nuklir sudah cukup besar untuk merusak seluruh dunia selama perang dingin, kemajuan teknologi nuklir dan kecerdasan buatan, di mana Tiongkok dan Amerika Serikat sama-sama menjadi pemimpin, telah melipatgandakan ancaman kiamat.

2. Kebijakan Amerika Serikat terhadap Tiongkok menurut Kissinger harus mengambil pendekatan dua arah

Henry Kissinger: Konflik China vs AS Ancam Seluruh DuniaPerselisihan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. (Pixabay.com/priyampatel4)

Kebijakan Amerika Serikat terhadap Tiongkok menurut Kissinger harus mengambil pendekatan dua arah, yakni berdiri teguh pada prinsip-prinsip Amerika Serikat untuk menuntut rasa hormat Tiongkok sambil mempertahankan dialog yang konstan serta menemukan bidang kerja sama. Perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet selama beberapa dekade setelah Perang Dunia II lebih bersifat satu dimensi, berfokus pada persaingan senjata nuklir.

Berbicara dalam perjalanan ke Komando Pasifik Amerika Serikat yang berbasis di Hawaii, Austin menyerukan pemanfaatan kemajuan teknologi dan integrasi yang lebih baik dari operasi militer secara global untuk memahami lebih cepat, memutuskan lebih cepat, serta bertindak lebih cepat. Dia tidak secara eksplisit menyebut rival seperti Tiongkok atau Rusia. Akan tetapi, pernyataannya datang ketika Amerika Serikat memulai penarikan tanpa syarat dari Afghanistan atas perintah dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang bertujuan untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika Serikat dan mengatur ulang prioritas Pentagon.

Baca Juga: Pandemik Mengganas, Amerika Serikat Tutup Penerbangan dari India

3. Dalam pidatonya, Biden meminta warga Amerika Serikat untuk memenangkan abad ke-21

Henry Kissinger: Konflik China vs AS Ancam Seluruh DuniaPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Dalam pidatonya di Kongres, Biden mendesak warga Amerika Serikat untuk memenangkan abad ke-21 dan dia melukiskan gambaran persaingan kekuatan besar baru dengan Tiongkok serta berulang kali mengecek nama Presiden Tiongkok, Xi JInping. Biden menambahkan dia sangat bersungguh-sungguh pada Tiongkok menjadi negara paling signifikan dan berpengaruh di dunia serta dia bersama yang lainnya berpikir bahwa demokrasi tidak dapat bersaing di abad ke-21 dengan otokrasi. Baginya, para otokrasi tidak akan memenangkan di masa depan.

Menanggapi pernyataan tentang pidato yang disampaikan oleh Biden, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, mengatakan Amerika Serikat hanya merasa tidak aman dan cemburu dengan perkembangan yang dialami Tiongkok. Ia juga menambahkan sementara Tiongkok mengabdikan dirinya untuk meningkatkan kehidupan bermasyarakat, beberapa di Amerika Serikat biasanya menargetkan Tiongkok setiap kali mereka berbicara dan ia menganggap ini merupakan sifat pemikiran Perang Dingin, pola pikir zero-sum dan bias ideologis, serta tanda kurangnya kepercayaan diri.

Pihaknya juga berharap Amerika Serikat dapat membuat mentalitas anggur asam terhadap Tiongkok dan memperlakukan pembangunan Tiongkok dengan pikiran yang lebih damai dan rasional.

Baca Juga: Dunia Kekurangan Chip, Huawei Salahkan Amerika Serikat

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya