ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom di Uganda

Para pelaku diketahui menyamar sebagai pelanggan bar

Jakarta, IDN Times - Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi di Kampala, Uganda, pada Sabtu (23/10) waktu setempat yang saat itu menewaskan 1 orang dan 3 orang lainnya mengalami luka-luka. Para pelaku yang berjumlah 3 orang itu diketahui telah menyamar sebagai pelanggan di sebuah bar di sana.

1. Serangan bom itu terjadi seminggu setelah diperingatkan oleh pemerintah Inggris

Dilansir dari BBC, ledakan tersebut terjadi di sebuah bar pada Sabtu malam waktu setempat
yang menewaskan seorang pelayan berusia 20 tahun dan membuat warga setempat menjadi panik sehingga turun ke jalan-jalan sekitar.

Kelompok ISIS kemudian mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut usai kejadian itu.

Ledakan tersebut terjadi satu minggu setelah pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan
tentang terorisme di Uganda.

Ini juga memperingatkan warga Inggris di negara Afrika Timur, di mana serangan semacam ini jarang terjadi, bahwa teroris sangat mungkin mencoba melakukan serangan.

Dengan peristiwa tersebut menyarankan mereka untuk tetap berwaspada di tempat-tempat umum, termasuk restoran dan bar.

Salah seorang pelayan bar di lokasi kejadian, Nalweyiso Jemima, mengatakan terkejut melihat semua kursi telah terbakar dan beberapa botol bir sudah pecah. Ia juga melihat seorang rekannya telah tercabik-cabik di bagian tangan dan kakinya.

2. Presiden Uganda meminta warga sekitar tidak perlu takut setelah serangan itu

Baca Juga: Uganda: Ledakan Restoran, 1 Tewas dan 3 Terluka

Presiden Uganda, Yoweri Museveni, mengatakan bahwa ledakan itu adalah aksi teroris dan
berjanji akan menangkap para pelakunya.

"Masyarakat tidak perlu takut, kami akan mengalahkan kriminalitas ini seperti kami telah
mengalahkan semua kriminalitas lain yang dilakukan oleh babi yang tidak menghargai
kehidupan," ungkap pernyataan dari Yoweri Museveni melalui akun Twitternya @KagutaMuseveni.

Juru bicara Kepolisian Uganda, Fred Enanga, mengatakan tim satuan tugas gabungan mereka juga mengkategorikan serangan itu sebagai aksi terorisme.

Enanga mengatakan ledakan itu mencakup radius 5 meter persegi, menunjukkan alat peledak improvisasi digunakan.

"Tim gabungan ahli bom kami telah menetapkan bahwa ledakan itu berasal dari perangkat mentah yang dirakit menggunakan bahan lokal paku dan pecahan logam lainnya," ungkap pernyataan Enanga seperti yang dilansir dari Voanews.com.

3. Sekitar tahun 2010 lalu, Uganda dilanda serangan bom dahsyat yang menewaskan 74 orang

ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom di UgandaIlustrasi ledakan bom. (Pixabay.com/PDPhotos)

Pada tahun 2010 lalu, peristiwa serupa terjadi di saat para penggemar sepak bola sedang
menggelar nonton bareng final Piala Dunia 2010 lalu di beberapa tempat di Kampala yang telah menewaskan sebanyak 74 orang.

Kelompok teroris Al-Shabaab saat itu mengaku bertanggung jawab atas peristiwa pemboman tersebut.

Para militan telah berulang kali mengancam akan menyerang Uganda sebagai hukuman karena memimpin misi penjaga perdamaian UNi Afrika di Mogadishu, Somalia. Selain itu, Uganda merupakan tuan rumah bagi kamp pelatihan para tentara pemerintah Somalia.

Serangan yang terjadi pada saat itu merupakan yang terburuk di Afrika Timur sejak pemboman Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzania yang terjadi pada tahun 2018 lalu, sekaligus mempopulerkan nama kelompok Al-Qaida untuk pertama kalinya.

Peristiwa pemboman tersebut telah menuai kecaman di seluruh dunia, terutama tuan rumah Piala Dunia saat itu, Afrika Selatan, yang menggambarkannya sebagai tindakan terorisme barbar.

Baca Juga: Ledakan Uganda, Presiden: Ini Aksi Terorisme

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya