Kapal Fregat Jerman akan Berlayar ke Asia pada Agustus

Ini menjadi kapal perang Jerman pertama sejak tahun 2002

Berlin, IDN Times - Sebuah kapal fregat Jerman dikabarkan akan berlayar ke Asia pada bulan Agustus 2021 ini. Dengan demikian, ini merupakan kapal perang Jerman pertama yang menyeberangi Laut China Selatan sejak terakhir kali tahun 2002 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Para pejabat Jerman mengatakan kapal itu tidak akan lewat dalam batas 12 mil

Kapal Fregat Jerman akan Berlayar ke Asia pada AgustusPeta wilayah Laut China Selatan. (Twitter.com/BMVg_Bundeswehr)

Dilansir dari Aljazeera.com, para pejabat Jerman mengatakan kapal itu tidak akan melewati apa yang disebut sebagai batas 12 mil laut, yang diklaim Tiongkok dan negara-negara saingannya. Amerika Serikat memuji tindakan Jerman untuk mengerahkan kapal mereka ke wilayah tersebut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki kepentingan nasional dalam pemeliharaan perdamaian dan stabilitas, penghormatan terhadap hukum internasional, perdagangan tanpa hambatan yang sah, dan kebebasan navigasi serta penggunaan sah lainnya dari laut.

Pihaknya juga menyambut baik dukungan Jerman untuk tatanan internasional berbasis aturan di Indo-Pasifik dan komunitas internasional memiliki kepentingan yang penting dalam pelestarian tatanan maritim terbuka. 

2. Pada akhir Januari 2021 lalu, pemerintah Jerman telah mempertimbangkan apakah mengirim kapal fregat ke wilayah Indo-Pasifik

Kapal Fregat Jerman akan Berlayar ke Asia pada AgustusKapal fregat milik Jerman. (Twitter.com/WarshipCam)

Pada akhir Januari 2021 lalu, pemerintah Jerman sebelumnya sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan kapal fregat angkatan laut sebagai misi dari fokus barunya di Indo-Pasifik. Kapal fregat akan berlayar dari Jerman pada awal musim panas ini dengan kemungkinan panggilan pelabuhan termasuk Korea Selatan dan Australia. Ini merupakan langkah yang begitu langka bagi Jerman, yang tidak memiliki wilayah Indo-Pasifik sendiri, tidak seperti Prancis dan Inggris. 

Musim gugur yang lalu, kabinet Jerman menyetujui pedoman Indo-Pasifik baru yang menekankan pentingnya supremasi hukum dan mempromosikan pasar terbuka di kawasan dan pengerahan kapal fregat akan menjadi langkah pertama dalam mewujudkan strategi baru. Sekretaris Parlemen untuk Kementerian Pertahanan Jerman, Thomas Silberhorn, mengatakan bahwa rencananya tidak ditujukan kepada siapapun, di mana pihaknya tampak memiliki pemikiran ekspansionisme Tiongkok. Fokus Indo-Pasifik baru sejalan dengan perubahan kebijakan serupa di Inggris, Prancis, dan Belanda, yang telah meningkatkan keterlibatan mereka di bagian dunia yang secara geopolitik krusial ini.

Baca Juga: 22 Tahun Bertugas, Kapal Perang AS Bonhomme Richard Pensiun 

3. Tiongkok memberlakukan aturan secara eksplisit mengizinkan para penjaga pantai untuk menembaki kapal asing

Kapal Fregat Jerman akan Berlayar ke Asia pada AgustusPenjagaan di sekitar Laut China Selatan. (Twitter.com/Scs_Connect)

Di waktu yang bersamaan, pihak Tiongkok telah memberlakukan aturan untuk pertama kalinya secara eksplisit mengizinkan para penjaga pantainya untuk melakukan penembakkan terhadap kapal asing. Hukum Penjaga Pantai memberdayakannya untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan, termasuk penggunaan senjata ketika kedaulatan nasional, hak kedaulatan, dan yurisdiksi dilanggar secara ilegal oleh organisasi atau individu asing di laut. Di tengah kekhawatiran di antara negara-negara sekitar laut, Tiongkok mengatakan undang-undang tersebut adalah tindakan domestik normal yang tidak ditujukan untuk negara tertentu.

Perumusan undang-undang tersebut dinilai pemerintah Tiongkok tidak menunjukkan adanya perubahan kebijakan maritim Tiongkok. Penjaga pantai di Tiongkok merupakan kekuatan paling kuat dari jenisnya di wilayah tersebut dan sudah aktif di sekitar pulau-pualu Laut China Timur tak berpenghuni yang dikendalikan oleh Jepang tetapi diklaim oleh Tiongkok, serta di Laut China Selatan. Sebagai tanggapan, Prancis mengumumkan pada bulan Februari 2021 lalu bahwa kapal selam serang bertenaga nuklir dan kapal perang berpatroli di Laut China Selatan untuk menggarisbawahi kebebasan navigasi.

Sekitar bulan Januari 2021 lalu, sebuah kapal perang milik Kanada juga berlayar di dekat Laut China Selatan, melewati Selat Taiwan dalam perjalanannya untuk mengikuti latihan di dekatnya dengan angkatan laut Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Rusia Geram Usai Kapal Perang AS Masuki Perairan Pasifik Miliknya

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya