Kunjungi Markas PBB, Bolsonaro Abaikan Aturan Vaksinasi

Ia juga mengklaim memiliki tingkat antibodi sangat tinggi

Jakarta, IDN Times - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, menolak untuk mengikuti aturan vaksinasi di New York, Amerika Serikat, dalam pernyataannya pada Jumat (17/9) waktu setempat ketika akan menghadiri Sidang Umum PBB. Bolsonaro mengklaim ia merasa tidak perlu divaksin karena memiliki tingkat antibodi yang sangat tinggi.

1. Bolsonaro merupakan satu-satunya pemimpin G20 yang menyatakan tidak divaksin

Dilansir dari The Guardian, Presiden Brazil telah mengisyaratkan akan mengabaikan aturan vaksinasi di wilayah New York, AS, ketika dia melakukan perjalanan ke Majelis Umum PBB pekan depan.

Bolsonaro merupakan satu-satunya pemimpin G20 yang secara terbuka mengklaim tidak divaksinasi terhadap penyakit COVID-19, meskipun keputusan untuk menempatkan perintah kerahasiaan 100 tahun pada catatan imunisasinya berarti banyak warga yang meragukan klaim itu.

Pada Kamis (16/9) malam waktu setempat, Bolsonaro mengulangi keputusannya yang seharusnya untuk menolak vaksin meskipun otoritas kesehatan New York mengatakan para delegasi harus menunjukkan bukti vaksinasi jika mereka berencana untuk makan di dalam ruangan atau memasuki aula pertemuan umum.

Ia juga mempertanyakan mengapa dirinya harus menjalani vaksinasi, sambil mengklaim tingkat antibodinya sangat tinggi sehingga ia merasa tidak perlu divaksin. Padahal sebelumnya Bolsonaro dinyatakan positif COVID-19 pada Juli 2020 lalu.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah mengatakan bahwa dia tidak bisa memaksakan persyaratan pada kepala negara.

Tetapi langkah itu telah menimbulkan pertanyaan tentang partisipasi Bolsonaro, termasuk apakah dia akan datang ke New York seperti yang diklaimnya.

2. Pengabaian tersebut kemungkinan membuat adanya kecaman domestik

Kunjungi Markas PBB, Bolsonaro Abaikan Aturan VaksinasiSuasana di sekitar wilayah New York, Amerika Serikat. (Pixabay.com/Free-Photos)

Keputusan Bolsonaro untuk tetap mengabaikan mandat vaksin yang ditetapkan Walikota New York, Bill de Blasio, memicu kecaman domestik dan tidak mungkin membantu pemimpin Brazil itu dalam upayanya untuk memenangkan dunia pada majelis pekan depan.

Tingkat vaksinasi di Brazil sendiri saat ini baru mencapai angka 36 persen dari total populasi di Brazil.

Beberapa laporan menunjukkan Bolsonaro berencana untuk memberikan nada yang lebih lembut pada tahun 2021 ini sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS saat ini, Joe Biden, serta memenangkan dunia menjelang KTT Iklim pada November 2021 ini.

Sebuah sumber setempat mengatakan Bolsonaro berencana membuat pidato "pro-Biden" dengan tema-tema seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan perang melawan deforestasi.

Para ahli meragukan perubahan retorika seperti itu akan meyakinkan masyarakat internasioal mengingat kerusakan yang terjadi pada lingkungan sejak Bolsonaro menjabat pada Januari 2019 lalu.

Mantan Kepala Badan Lingkungan Brazil (Ibama), Suely Araujo, mengatakan ia benar-benar tidak berpikir dunia akan membeli in dengan mudah.

Baca Juga: Banyak Misinformasi, Bolsonaro Teken UU soal Media Sosial

3. Tak hanya Bolsonaro, Rusia juga mengecam mandat vaksinasi tersebut

Tak hanya Bolsonaro, pemerintah Rusia juga mengecam aturan mandat vaksinasi yang diberlakukan di New York pada Kamis (16/9) lalu.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, meminta pertemuan Majelis Umum PBB pada Kamis lalu untuk membahas langkah tersebut.

Ia juga menulis kepada Presiden Majelis PBB, Abdulla Shahid, pada Rabu (15/9) lalu dengan mengatakan dia merasa sangat terkejut dan kecewa dengan surat yang ditulis Shahid kepada anggota di mana dia mendukung bukti persyaratan vaksinasi.

Dia menggambarkannya sebagai tindakan diskriminatif yang jelas serta menambahkan bahwa mencegah delegasi untuk mengakses aula adalah pelanggaran nyata terhadap piagam PBB.

Pemerintah Negara Bagian New York mulai memberlakukan mandat vaksin pada Senin (13/9) lalu, yang membutuhkan bukti setidaknya satu dosis untuk banyak kegiatan di dalam ruangan, termasuk restoran dan tempat hiburan.

Surat yang ditandantangani oleh Komisaris Kesehatan New York City dan dikonfirmasi oleh juru bicaranya mengatakan ruang debat PBB diklasifikasikan sebagai pusat konvensi, yang berarti semua peserta harus divaksinasi.

Sidang Majelis Umum PBB ke-76 akan dimulai pada Selasa (21/9) ini hingga Senin (27/9) ini. Sidang Umum PBB ini akan menjadi acara gabungan tatap muka dan jarak jauh setelah versi tahun 2020 lalu terjadi secara virtual karena pandemi COVID-19.

Baca Juga: Ramal Masa Depan Bolsonaro: Bisa Penjara, Kematian, dan Menang

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya