Lockdown, Ribuan Orang Gelar Protes Besar di Australia

Mereka menyerukan adanya kebebasan di tengah lockdown 

Sydney, IDN Times - Sebanyak ribuan orang di Australia pada hari Sabtu, 24 Juli 2021, waktu setempat berkumpul menggelar protes besar-besaran di tengah situasi lockdown. Mereka menyerukan adanya kebebasan segera meski Australia sedang menghadapi kenaikan pesat kasus COVID-19 akhir-akhir ini. Bagaimana situasi di sana saat ini?

1. Petugas kepolisian sudah melakukan 57 penangkapan demonstran 

Dilansir dari BBC, demonstrasi telah terjadi di beberapa wilayah Australia terhadap pembatasan ketat yang diberlakukan untuk mengatasi peningkatan kasus COVID-19. Ribuan orang berkumpul di Sydney, dengan protes skala lebih kecil diadakan di Melbourne dan Brisbane. Sebagian besar dari mereka menyerukan "kebebasan" saat mereka berbaris melalui pusat kota Sydney dan petugas kepolisian setempat telah melakukan sebanyak 57 penangkapan.

Otoritas kesehatan di Negara Bagian New South Wales beberapa saat yang lalu menyatakan wilayah itu sebagai hotspot COVID-19 di Australia. Beberapa dari mereka yang berkumpul memegang plakat yang bertuliskan "Lepaskan maskermu, angkat suaramu" dan "Bangun Australia". Para demonstran memblokir jalan dan berkumpul di luar balai kota Sydney dan satu kelompok melemparkan botol ke petugas kepolisian yang berjaga.

Pihak kepolisian New South Wales dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya
mengakui dan mendukung hak individu serta kelompok untuk menggunakan hak kebebasan berbicara serta berkumpul secara damai, namun protes kali ini telah melanggar Perintah Kesehatan Masyarakat COVID-19.

2. Para pejabat setempat angkat bicara mengenai protes besar-besaran kali ini 

Lockdown, Ribuan Orang Gelar Protes Besar di AustraliaRibuan orang Australia berkumpul di jalan menggelar protes besar-besaran di beberapa wilayah di Australia pada hari Sabtu, 24 Juli 2021, waktu setempat. (Twitter.com/alxndrwbb)

Baca Juga: Menuju Darurat Nasional, Australia Perketat Lockdown

Sekitar wilayah Greater Sydney telah dilockdown selama 4 minggu terakhir ini, dengan warga setempat hanya dapat meninggalkan rumah dengan alasan yang masuk akal. Menteri Kesehatan Negara Bagian New South Wales, Brad Hazzard, mengatakan bahwa kita hidup dalam demokrasi dan biasanya dirinya orang yang mendukung hak-hak orang untuk melakukan protes, tetapi pada saat ini pihaknya memiliki kasus-kasus yang sedang naik dan pihaknya memiliki orang-orang yang berpikir tidak apa-apa untuk keluar dari sana serta mungkin mendekatinya satu sama lain dalam sebuah gerakan protes.

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews, menyebut gagasan memprotes tindakan lockdown sebagai tindakan yang konyol. Ia menambahkan bahwa protes melawan COVID-19 dengan tetap di rumah, mengikuti aturan yang ada, dan keluar dari lockdown. Beberapa orang demonstran menyalakan suar ketika berkumpul di luar Gedung Parlemenn Victoria, begitu juga dengan di wilayah Melbourne yang ribuan demonstran turun tanpa menggunakan masker.

3. Jumlah kasus COVID-19 di Australia sampai saat ini 

Lockdown, Ribuan Orang Gelar Protes Besar di AustraliaRibuan orang Australia berkumpul di jalan menggelar protes besar-besaran di beberapa wilayah di Australia pada hari Sabtu, 24 Juli 2021, waktu setempat. (Twitter.com/alxndrwbb)

Jumlah kasus COVID-19 di Australia sampai hari Sabtu, 24 Juli 2021, waktu setempat mencapai angka 32.759 kasus dengan rincian 916 kasus berakhir meninggal dunia serta 29.743 kasus berakhir sembuh. Di hari yang sama, Australia mengalami penambahan kasus sebanyak 177 kasus baru. Sejak pertengahan Juni 2021 lalu, Australia kerap mengalami penambahan kasus baru yang begitu signifikan karena disebabkan adanya varian Delta hingga saat ini.

Selama protes besar-besaran berlangsung, Negara Bagian New South Wales terus mencetak rekor penambahan kasus baru sebanyak 163 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Di hari yang sama, Perdana Menteri South Australia, Steven Marshall, di hari yang sama melaporkan penambahan kasus sebanyak 1 kasus baru. Negara Bagian South Australia sedang berada dalam situasi lockdown dalam 7 hari terakhir, yang rencananya status tersebut dicabut pada hari Selasa, 27 Juli 2021, ini.

Lambatnya peluncuran vaksin COVID-19 di Australia telah banyak mendapatkan kritikan keras, dengan hanya mencapai angka 12,4 persen dari jumlah populasi yang divaksinasi sepenuhnya. Wakil Kepala Petugas Medis Australia, Michael Kidd, mengatakan protes tersebut dapat membahayakan nyawa sekitar. Menurutnya, ini bahkan lebih penting selama wabah ini dengan varian Delta dibandingkan selama tahun 2020 lalu ketika ia melihat adanya protes serupa.

Baca Juga: Perlakukan Wanita jadi Budak, Pasutri Australia Dipenjara

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya