Menuju Darurat Nasional, Australia Perketat Lockdown

Wilayah New South Wales, Australia jadi hotspot virus

Jakarta, IDN Times - Lonjakan infeksi COVID-19 di New South Wales, Australia mendorong pemerintah negara bagian untuk memperketat lockdown atau penguncian. Seiring penambahan 136 infeksi COVID-19 pada Jumat (23/7/2021), tercatat sebagai rekor tertinggi tahun ini, otoritas setempat menilai sudah saatnya Australia memasuki fase darurat nasional.

Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Gladys Berejiklian, telah memberikan sinyal seputar perintah untuk tinggal di rumah akan diperpanjang melampaui target penguncian awal, yang semula direncanakan berakhir pada 30 Juli 2021.

"Tidak ada keraguan bahwa jumlahnya tidak menuju ke arah yang kami harapkan pada tahap ini," kata Berejiklian, dikutip dari Channel News Asia.  

Baca Juga: Lockdown di Australia, Kemarahan Warga Sekitar Meningkat

1. Varian Delta memperburuk situasi pandemik di Australia

Menuju Darurat Nasional, Australia Perketat LockdownSuasana Sydney, Australia (IDN Times/Shemi)

Australia sejak Oktober 2020 hingga semester pertama 2021 telah membuktikan kapasitasnya dalam mengendalikan pandemik COVID-19. Infeksi tertinggi tercatat terjadi pada 20 Desember 2021 dengan 44 kasus.

Namun, torehan manis itu sirna ketika pertengahan Juni seorang pengemudi limusin yang mengangkut awak penerbangan internasional menjadi carrier virus. Alhasil, kasus penularan harian menyentuh angka 100-an. Situasi diperburuk sebab Negeri Kanguru juga tidak luput dari COVID-19 varian Delta yang masuk melalui Australia Selatan.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menangguhkan selama delapan minggu skema “perjalanan gelembung” menuju Australia, yaitu skema perjalanan antara kedua negara tanpa karantina. Penangguhan itu berlaku bagi para pelancong ke dan dari New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan.

2. Kampanye vaksinasi perlu ditingkatkan di hotspot virus

Menuju Darurat Nasional, Australia Perketat LockdownIlustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Kepala petugas kesehatan negara bagian, Kerry Chant, mengatakan program vaksinasi nasional perlu difokuskan kembali pada hotspot virus di Sydney.

"Saya telah memberi tahu pemerintah bahwa ini adalah keadaan darurat nasional, dan memerlukan tindakan tambahan untuk mengurangi jumlah kasus," kata Chant. Pengumuman "darurat nasional" formal biasanya akan membuka dana pemerintah federal dan bantuan lainnya.

Berbeda dengan New South Wales, pejabat negara bagian Victoria melaporkan penurunan kasus harian baru pada Jumat menjadi 14, menambahkan bahwa 10 di antaranya berada di karantina selama masa inkubasi.

Baca Juga: Australia Kirim Bantuan Oksigen, Ventilator, dan Antigen ke Indonesia

3. Masyarakat lelah dengan lockdown dan kampanye vaksinasi yang lambat

Menuju Darurat Nasional, Australia Perketat LockdownIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Dengan lebih dari 32.500 kasus COVID-19 dan 916 kematian, Australia telah bernasib jauh lebih baik daripada banyak negara maju lainnya. Sayangnya, masyarakat mulai frustasi dengan lockdown yang datang dan pergi serta kebijakan vaksinasi yang lambat.

Sekitar 15 persen orang dewasa Australia telah divaksinasi lengkap, angka yang jauh di belakang banyak negara maju lainnya.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis (22/7/2021) meminta maaf atas peluncuran vaksinasi yang lambat. Pemerintahnya menargetkan vaksinasi penuh terhadap populasi orang dewasa pada akhir tahun.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt pada Jumat (23/7/2021) mengatakan regulator obat negara telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer pada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun, meski belum diketahui kapan mereka akan menerima suntikan.

Baca Juga: Australia Laporkan Kematian Pertama COVID-19 di 2021

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya