Studi: Efikasi 2 Dosis Pfizer Hanya Bertahan 6 Bulan

UE telah menyetujui vaksin tambahan produksi Pfizer

Jakarta, IDN Times - Sebuah penelitian pada Senin (4/10) waktu setempat menunjukkan bahwa dua dosis vaksin produksi Pfizer sangat efektif dalam menghadapi COVID-19 selama 6 bulan. Pihak Uni Eropa juga belum lama ini telah menyetujui vaksin tambahan produksi Pfizer untuk berusia 18 tahun ke atas.

1. Tingkat persentase efikasi turun dari 88 persen menjadi 47 persen

Dilansir dari The Guardian, efikasi terhadap semua infeksi COVID-19 turun dari 88 persen dalam waktu sebulan setelah memiliki dua dosis menjadi 47 persen setelah 6 bulan.

Namun, efektivitas terhadap rawat inap tetap tinggi pada angka 90 persen secara keseluruhan dan yang terpenting di semua varian, termasuk varian Delta.

Temuan penelitian tersebut konsisten dengan laporan awal dari Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (CDC) AS serta Kementerian Kesehatan Israel yang menyarankan perlindungan terhadap virus memudar dalam waktu 6 bulan.

Hasilnya menggarisbawahi pentingnya meningkatkan tingkat vaksinasi COVID-19 secara global.

Di Inggris, pemerintah setempat sudah menawarkan vaksin tambahan kepada orang-orang yang mendapatkan vaksin kedua setidaknya 6 bulan lalu, tinggal di panti jompo untuk orang dewasa yang lebih tua, di atas 50 tahun, atau merupakan pekerja kesehatan serta perawatan sosial garis depan.

Aturan tersebut juga mengajak orang berusia 16-49 tahun dengan kondisi kesehatan mendasar yang menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi mengalami gejala parah serta orang dewasa yang memiliki kontak rumah tangga dengan individu yang mengalami imunosupresi untuk melakukan vaksinasi ketiga mereka.

Penulis utama studi tersebut, Dr. Sara Tartof, dari Kaiser Permanente Departemen Penelitian dan Evaluasi California Selatan, mengatakan studinya menegaskan vaksin adalah alat penting untuk mengendalikan pandemi serta tetap sangat efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap, termasuk dari varian Delta dan varian lain yang menjadi perhatian.

2. Efikasi dua dosis vaksin buatan Pfizer terhadap varian lain menurun sekitar 30-40 persen dari efikasi awal

Studi: Efikasi 2 Dosis Pfizer Hanya Bertahan 6 BulanIlustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pixabay.com/huntlh)

Baca Juga: Vaksin Pfizer Diklaim Aman untuk Anak Usia 5-11 Tahun

Para peneliti dari Pfizer dan Kaiser Permanente mempelajari catatan kesehatan elektronik
dari sekitar 3,4 juta orang yang menjadi anggota Kaiser Permanente California Selatan antara Desember 2020 hingga Agustus 2021 lalu.

Wakil Presiden Senior dan Kepala Petugas Medis di Pfizer, Luis Jodar, mengatakan analisis spesifik varian dengan jelas menunjukkan vaksin Pfizer efektif terhadap semua varian yang menjadi perhatian saat ini.

Keterbatasan potensial dari penelitian ini adalah kurangnya data tentang kepatuhan terhadap pedoman penggunaan masker dan pekerjaan dalam populasi penelitian, yang dapat memengaruhi frekuensi pengujian serta kemungkinan terpapar virus COVID-19.

Efikasi vaksin terhadap varian Delta adalah 93 persen setelah bulan pertama, menurun
menjadi 53 persen setelah 4 bulan. Terhadap varian lainnya, kemanjuran juga menurun menjadi 67 persen dari awalnya mencapai 97 persen.

Dr. Sara Tartof mengatakan baginya, itu menunjukkan bahwa Delta bukanlah varian pelarian yang sepenuhnya menghindari perlindungan vaksin.

Pengujian untuk varian lebih cenderung gagal pada individu yang divaksinasi, yang dapat
menyebabkan perkiraan yang terlalu tinggi dari efektivitas spesifik varian dalam penelitian
ini.

Pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) AS telah mengizinkan penggunaan dosis tambahan vaksin Pfizer untuk orang dewasa yang berusia lanjut serta beberapa orang yang berisiko tinggi terinfeksi.

Para ilmuwan juga telah meminta lebih banyak data tentang apakah vaksin tambahan harus direkomendasikan untuk semua.

3. Alasan UE menyetujui vaksin tambahan Pfizer karena khawatir efikasi akan menurun

Studi: Efikasi 2 Dosis Pfizer Hanya Bertahan 6 BulanBendera Uni Eropa dan para anggotanya. (Pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Di hari yang sama, pengawas obat Uni Eropa telah menyetujui vaksin tambahan Pfizer untuk semua orang berusia 18 tahun ke atas di tengah kekhawatiran bahwa perlindungan menurun setelah dosis awal.

Dosis tambahan dari vaksin Moderna dan Pfizer juga disetujui untuk orang dengan sistem
kekebalan yang sangat lemah oleh European Medicines Agency (EMA) yang berbasis di Amsterdam, Belanda.

"Dosis penguat Comirnaty dapat dipertimbangkan untuk orang berusia 18 tahun ke atas,
setidaknya 6 bulan setelah dosis kedua," ungkap pernyataan dari pihak EMA yang dilansir dari France24.com.

Pakar obat-obatan dari EMA telah mengevaluasi data untuk Comirnaty yang menunjukkan
peningkatan tingkat antibodi ketika vaksin tambahan diberikan.

Pihak EMA menjelaskan risiko kondisi jantung inflamasi atau efek samping lain yang sangat jarang terjadi setelah dosis tambahan tidak diketahui atau sedang dipantau dengan cermat.

Kasu peradangan otot jantung atau miokarditis yang jarang terjadi telah dilaporkan pada
orang yang telah diberikan vaksin Pfizer, terutama pada pria muda.

Secara terpisah, EMA memberi lampu hijau bagi orang-orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah untuk mendapatkan dosis ekstra Moderna dan Pfizer setidaknya 28 hari setelah dosis kedua mereka.

Dua dosis tersebut terkadang tidak cukup untuk menghasilkan antibodi yang cukup pada orang dengan gangguan sistem kekebalan, seperti penerima transplantasi organ.

Baca Juga: Selandia Baru Beli 250 Ribu Dosis Pfizer dari Spanyol

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya