Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung Capitol Amerika Serikat (unsplash.com/Joshua Sukoff)
Gedung Capitol Amerika Serikat (unsplash.com/Joshua Sukoff)

Intinya sih...

  • Shutdown di AS melumpuhkan banyak layanan publik seperti museum, taman nasional, hingga lembaga penelitian, sementara layanan esensial tetap berjalan.

  • Dampak ekonomi signifikan, dengan potensi menurunkan pertumbuhan 0,1–0,2% per minggu dan memperburuk kondisi fiskal bila berlangsung lama.

  • Shutdown memperburuk citra politik dan global AS, menimbulkan ketidakpastian serta merusak kepercayaan internasional terhadap stabilitas pemerintahannya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah federal Amerika Serikat resmi mengalami shutdown setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran, pada Rabu (1/10/2025). Kebuntuan politik ini mengakibatkan ribuan layanan publik terganggu, mulai dari perjalanan udara, kebun binatang, hingga program bantuan pangan. 

Penutupan ini bisa berdampak luas, bukan hanya bagi pegawai federal, tetapi juga bagi warga Amerika secara umum,” ujar perwakilan dari Kantor Anggaran Kongres (CBO), dikutip dari BBC. Meski layanan esensial seperti pengendalian lalu lintas udara dan cek jaminan sosial tetap berjalan, banyak sektor publik dipastikan mengalami keterlambatan dan pembatasan.

1. Layanan publik mengalami kelumpuhan

Kantor pusat CDC AS. (James Gathany, Centers for Disease Control and Prevention, Public domain, via Wikimedia Commons)

Shutdown menyebabkan banyak layanan berhenti beroperasi. Museum Smithsonian, taman nasional, hingga lembaga prasekolah yang bergantung pada dana federal kemungkinan akan tutup. Penundaan juga menghantui penerbitan dokumen perjalanan dan verifikasi manfaat sosial, membuat warga kesulitan mengakses layanan dasar.

Selain itu, penelitian di lembaga penting seperti CDC dan NIH terancam berhenti sementara akibat pemberhentian massal pegawai. Hal ini dikhawatirkan mengganggu eksperimen medis yang sedang berjalan dan memperlambat upaya penanganan kesehatan masyarakat.

2. Ancaman bagi ekonomi nasional

ilustrasi ekonomi menurun (freepik.com/Freepik)

Menurut para analis, setiap minggu shutdown dapat memangkas pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,1 hingga 0,2 persen. Walaupun sebagian dampak bisa dikompensasi setelah layanan kembali berjalan, kondisi ini tetap menambah tekanan bagi perekonomian yang sudah terguncang akibat tarif perdagangan dan ketidakpastian global.

Pasar saham tampaknya masih menanggapi dengan tenang, namun ancaman lebih besar muncul karena Presiden Donald Trump sempat mengisyaratkan pemecatan pegawai alih-alih hanya pemberhentian sementara. Jika itu terjadi, dampak shutdown bisa bertahan lebih lama dari sebelumnya.

3. Stabilitas politik juga terdampak

Ilustrasi politik (hrreview.co.uk/Rebecca Clarke)

Selain mengganggu jalannya pemerintahan, shutdown juga menimbulkan ketidakpastian politik yang dapat mengguncang perekonomian global. Pasar keuangan biasanya bereaksi negatif, ditandai dengan melemahnya dolar AS dan penurunan indeks saham. Investor menilai kebuntuan politik sebagai sinyal lemahnya komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas fiskal.

Shutdown juga berpotensi memperburuk citra Amerika Serikat di mata dunia. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar, ketidakmampuan menyepakati anggaran menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas sistem politiknya. Jika berlarut-larut, hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan internasional terhadap kepemimpinan AS dalam isu global.

Editorial Team