PM Selandia Baru Usul Cukup 4 Hari Kerja agar Warga Bisa Berwisata

27 Mei 2020, 10:22 WIB

Desa hobbit yang dipakai syuting film Lord of the Rings dan The Hobbit di Selandia Baru. unsplash.com/Andres Iga

Wellington, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengusulkan para pemberi kerja untuk mempersingkat waktu kerja jadi empat hari seminggu guna membantu mengembalikan pariwisata dan perekonomian negara. Ardern juga menyarankan adanya pilihan waktu serta lokasi kerja yang fleksibel bagi karyawan.

Dikutip dari The Guardian, Ardern menyampaikan sejumlah saran secara virtual ketika membahas cara pemerintah memulihkan kondisi ekonomi setelah pandemik COVID-19. Selandia Baru sendiri menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu yang paling penting di mana itu menyumbangkan total sekitar 9,8 persen dari GDP.

1. Dari empat hari kerja sampai perbanyak libur nasional

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern saat memberikan penjelasan penurunan curva COVID-19 pada 14 Maret 2020. Photo: instagram.com/jacindaardern/

Ardern mengaku mendengar banyak masukan yang salah satunya adalah semakin banyak fleksibilitas kerja yang dimiliki warga, maka mereka akan semakin sering berwisata secara demostik. Oleh karena itu, ia menyarankan tidak hanya hari kerja yang semakin pendek, tapi juga kemungkinan penambahan hari libur nasional.

"Saya dengan banyak orang memberi masukan bahwa kita sebaiknya punya empat hari kerja dalam seminggu," kata Ardern. "Itu tentu saja tergantung kepada para pemberi kerja dan penerima kerja. Namun, seperti saya katakan, kita punya banyak hal yang bisa dipelajari dari COVID-19 dan fleksibilitas orang kerja dari rumah, produktivitas yang bisa didorong dari itu," tambahnya.

"Saya benar-benar mendukung orang-orang untuk memikirkan itu jika Anda adalah seorang pemberi kerja dan berada dalam posisi yang bisa melakukannya. Pikirkan soal bagaimana jika itu adalah sesuatu yang bisa dijalankan untuk lingkungan kerja Anda sebab itu pasti akan membantu pariwisata di seluruh negeri," usulnya.

2. Salah satu pengusaha mengaku sudah memberlakukan empat hari kerja sejak 2018

Desa hobbit yang dipakai syuting film Lord of the Rings dan The Hobbit di Selandia Baru. unsplash.com/Andres Iga

Seorang pengusaha dengan lebih dari 200 pekerja, Andrew Barnes, mengaku sudah memberlakukan empat hari kerja dalam seminggu sejak 2018. Perubahan itu membuat para karyawannya lebih senang dan produktif. Keuntungan lain, kata Barnes, adalah kondisi kesehatan mental dan fisik pekerja yang lebih baik.

"Selandia Baru jelas bisa melakukan empat hari kerja dalam seminggu setelah COVID-19, dan faktanya itu bisa jadi strategi untuk membangun perekonomian kembali dan khususnya pasar pariwisata yang terkena dampak besar seiring dengan perubahan fokus kepada dalam negeri," ucap Barnes.

3. Selandia Baru menekan penyebaran virus corona dengan memberlakukan lockdown

Pemandangan alam di Lake Tekapo, Selandia Baru. unsplash.com/Tobias Keller

Selandia Baru melaporkan kasus virus corona pertama pada akhir Februari. Sekitar sebulan kemudian, pemerintah memberlakukan lockdown yang dibagi ke dalam empat fase. Fase keempat adalah yang paling ketat di mana semua aktivitas tidak mendasar bagi kelangsungan hidup dilarang untuk dilakukan di luar rumah.

Akibatnya, seperti di banyak negara, sektor pariwisata terdampak hebat. Statistics NZ menyebut pariwisata 14,4 persen tenaga kerja di Selandia Baru. Maka tak heran bila pemerintah mulai mempertimbangkan bagaimana cara memulihkannya setelah pandemik COVID-19 berakhir.

Selandia Baru sendiri mengklaim berhasil dalam menekan virus corona sehingga sampai kini hanya ada 1.503 kasus dan 21 kematian--relatif lebih rendah dibandingkan negara tetangga Australia yang melaporkan 7.079 kasus dan 100 kematian. Pemerintah pun mulai melonggarkan lockdown dengan mengizinkan toko dan restoran beroperasi lagi.