Jakarta, IDN Times – Ribuan warga Filipina memenuhi jalanan Manila pada Minggu (21/9/2025) untuk memprotes skandal korupsi proyek pengendalian banjir fiktif senilai miliaran dolar. Kasus ini menyeret sejumlah anggota parlemen hingga membuat pimpinan dua kamar Kongres mundur dari jabatannya. Presiden Ferdinand Marcos Jr. sebelumnya telah membuka kasus ini dalam pidato kenegaraan pada Juli lalu.
Aksi damai itu berlangsung di sebuah taman bersejarah dan monumen demokrasi di ibu kota. Massa terdiri dari keluarga, aktivis, tokoh agama, dan politisi yang bersatu menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintah.
Lebih dari 200 orang ditangkap usai bentrokan di Jembatan Ayala dan Mendiola. Polisi menyebut 88 di antaranya adalah anak di bawah umur, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun. Bentrokan pecah setelah sekelompok demonstran bertopeng melempari aparat dengan batu, membakar sepeda motor, dan merusak sebuah usaha warga.