Jangan Lupakan Yaman! Kondisinya kian Genting akibat Perang di Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina memperburuk situasi Yaman

Jakarta, IDN Times - Yaman kini di ambang krisis terbesarnya. Jutaan warga sipil terancam menderita kelaparan. Kini dengan perang yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, situasi makin memburuk bagi negara tersebut.

Koordinator Bantuan Darurat PBB, Martin Griffiths mengatakan Yaman kini dalam kondisi genting. Melalui akun Twitter-nya pada 16 Maret, dia mengatakan khawatir dunia merasa jenuh dan kelelahan atas penderitaan yang dialami warga Yaman.

Baca Juga: Angelina Jolie Kunjungi Yaman, Soroti Krisis Kemanusiaan

1. Bergantung pada pasokan Gandum dari Ukraina dan Rusia

Agensi bantuan PBB membutuhkan sebanyak 4,4 miliar dolar untuk membantu setidaknya 17 juta warga Yaman pada 2022. Dilansir UN News, hasil penilaian terbaru menyebutkan kini, sebanyak 23,4 juta warga Yaman membutuhkan bantuan. Di antara mereka, 19 juta akan mengalami kelaparan dalam beberapa bulan ke depan. Angka tersebut mengalami peningkatan sebanyak 20 persen dari 2021.

Yaman mengandalkan impor dari luar untuk 90 persen pangan mereka. Setidaknya sepertiga dari gandum yang dikonsumsi oleh mereka datang dari Rusia dan Ukraina. Konflik yang terjadi antara kedua negara tersebut bisa meningkatkan harga pangan yang pada tahun sebelumnya sudah meningkat dua kali lipat.

Baca Juga: Krisis Pangan Global Mengancam Dunia Imbas Invasi Rusia

2. "Mengambil dari yang lapar untuk memberi makan yang akan mati kelaparan"

Jangan Lupakan Yaman! Kondisinya kian Genting akibat Perang di UkrainaIbu dan anaknya di Yaman (2/07/2020).(rescue.org/Husam Ahmed/IRC)

Direktur World Food Programme (WFP), David Beasely, menegaskan bahwa dunia akan menyaksikan krisis kelaparan yang menggemparkan jika tidak bertindak saat ini juga. Ia juga menyebut krisis kemanusiaan di Yaman tidak pernah separah ini.

"Kita tidak punya pilihan lain selain mengambil dari yang sedang lapar untuk memberi makan mereka yang akan mati kelaparan," ujarnya dalam acara komitmen tingkat tinggi untuk Yaman pada 16 Maret 2022.

Saat ini, WFP baru memenuhi 11 persen pembiayaan yang dibutuhkan untuk menyediakan bantuan pangan bagi 13 juta orang dalam 6 bulan ke depan. Sebelumnya, mereka terpaksa mengurangi jatah makanan bagi 8 juta orang di awal tahun karena kurangnya dana.

Baca Juga: Stok Bantuan Habis, Jutaan Penduduk Yaman Terancam Tidak Bisa Makan

3. Dunia jangan berpaling dari Yaman

Jangan Lupakan Yaman! Kondisinya kian Genting akibat Perang di UkrainaMartin Griffiths di pertemuan Dewan Keamanan Timur Tengah ke-8995 (16/03/2022). (media.un.org/screenshot Un Web TV)

Griffiths mengatakan bahwa lebih dari 75 persen bantuan yang masuk ke PBB datang dari enam negara yakni Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, Uni Emirat Arab, Jerman dan Uni Eropa.

Melihat bahwa dunia saat ini sedang tertuju pada perang antara Rusia dan Ukraina, ia menegaskan, "Satu pesan yang kami sampaikan untuk dunia adalah: jangan berhenti sekarang." Ia juga menambahkan, "Tidak lagi dalam tajuk utama pemberitaan bukan berarti ditinggalkan."

4. Adanya harapan konflik akan berakhir

Jangan Lupakan Yaman! Kondisinya kian Genting akibat Perang di UkrainaHans Grundberg menerangkan situasi di Yaman dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB (15/03/2020) (news.un.org/UN Photo/Eskinder Debebe)

Krisis di Yaman pada mulanya terjadi ketika terdapat kegagalan proses pergantian kekuasaan di negara tersebut, dilansir BBC. Bentrokan antara pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi dan pemberontak Houthi menyebabkan ratusan ribu korban jiwa dan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.

Meski serangan dan pertempuran masih terjadi di sejumlah provinsi, upaya de-eskalasi konflik masih terus dilakukan. Utusan spesial PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengabarkan bahwa serangkaian konsultasi sudah dilaksanakan sejak Februari dan melibatkan peran aktif dari sejumlah partai politik Yaman, serta perwakilan masyarakat sipil. Ia juga menyebutkan bahwa diskusinya dengan presiden Hadi baru-baru ini "sangat konstruktif".

Dini Atika Photo Writer Dini Atika

... :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya