Dunia Mendonasikan Buku untuk Perpustakaan di Irak yang Dibakar ISIS

ISIS sempat menguasai kota Mosul di Irak dan menghancurkan sekolah, universitas serta buku-buku di dalamnya. Perpustakaan-perpustakaan pun dibakar habis dengan tujuan tak menyisakan ajaran lama sedikit pun. Ketika mendeklarasikan khilafah pada 2014, ISIS khawatir sistem edukasi sebelumnya tak bisa mendukung agenda mereka yang lebih dekat dengan ekstremisime.
Kini, perpustakaan itu mulai dibangun kembali.
Salah satu universitas terkemuka di Mosul, yakni University of Mosul, turut menjadi target serangan kelompok teroris ISIS. Perpustakaan di dalamnya hancur lebur padahal memiliki koleksi buku-buku berharga dalam bahasa Arab dan Inggris, termasuk teks-teks sejarah dari era Islam kuno.
Seperti dilaporkan BuzzFeed, ISIS sempat menggunakannya untuk memaksa para profesor untuk menuliskan kembali naskah-naskah untuk sistem edukasi di bawah kekhilafahan mereka.
Karena kini Mosul sudah diambil alih oleh tentara Irak, seorang pria merasa aman untuk memulai misi terbarunya: membangun kembali perpustakaan tersebut. Pria tersebut menggunakan nama sama yaitu Mosul Eye.
Berdasarkan wawancara dengan BuzzFeed, Mosul Eye mengaku sempat mengajar di sana sebagai dosen ilmu sejarah ketika ISIS mulai memasuki Mosul. Ia memang telah meninggalkan Mosul pada 2016. Namun, ia ingin perpustakaan di universitasnya kembali berdiri seperti sedia kala.