Dua Warga Pakistan Terinfeksi Virus Corona Setelah Pulang dari Iran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karachi, IDN Times - Pakistan membenarkan dua kasus pertama virus corona menginfeksi warganya yang baru saja pulang dari Iran, menurut keterangan pejabat setempat.
Salah satu pasien asal Kota Karachi terbukti positif mengidap COVID-19 usai menghabiskan tiga hari di Kota Suci Qom di Iran bersama dengan kelompoknya, yang terdiri atas 28 peziarah, sebelum kembali pada Kamis (20/2) pekan lalu, seperti diungkap pejabat daerah.
"Kami mendapati anggota lain dari kelompok tersebut sehingga mereka dapat ditempatkan di ruang isolasi," kata penasihat kepala menteri provinsi Sindh, Murtaza Wahab, kepada Reuters seperti dilansir Antara pada Kamis (27/2).
1. Pasien kedua diduga juga terinfeksi setelah pulang dari Iran
Menteri Kesehatan Zafar Mirza mengatakan kepada awak media bahwa pasien kedua, dari rumah sakit di Islamabad, juga baru tiba dari Iran.
"Kedua kasus kini sedang ditangani sesuai protokol standar klinis dan kondisi keduanya stabil. Tak perlu panik, semuanya terkendali," kata Mirza.
2. Pakistan menutup perbatasannya dengan Iran
Pakistan menutup perbatasannya dengan Iran pada Minggu (23/2) menyusul adanya wabah di negara tetangga tersebut. Iran mencatat 19 kematian dengan 139 kasus akibat virus corona.
Sementara itu, lebih dari 200 peziarah Muslim Syiah Pakistan ditahan di fasilitas karantina darurat di perbatasan. Otoritas di kawasan perbatasan Pakistan, Balochistan, telah menutup semua lembaga pendidikan hingga 15 Maret sebagai langkah pencegahan penyebaran virus.
Editor’s picks
3. Wakil Menteri Kesehatan Iran positif terinfeksi virus corona
Dua pejabat Iran positif terinfeksi virus corona, mereka adalah Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi dan seorang anggota parlemen dari Kota Qom, Mahmoud Sadeghi.
Dugaan Iraj sudah terinfeksi sesungguhnya terlihat ketika ia mendampingi juru bicara Kemenkes, Ali Rabiei memberikan keterangan pers pada Senin (24/2) lalu. Beberapa kali ia terlihat batuk-batuk dan berkeringat.
Saat itu, walau terlihat tidak nyaman, namun Iraj masih membantah bahwa Pemerintah telah menutup-nutupi adanya jumlah kematian yang besar di Iran. Harian Inggris, The Guardian melaporkan sesungguhnya angka kematian di Iran telah mencapai 50 orang. Namun, pemerintah membantah informasi tersebut.
Namun, Iraj akhirnya berani mengakui bahwa ia sudah terinfeksi virus mematikan tersebut. Melalui sebuah video yang disebarkan oleh stasiun televisi pemerintah, ia mengakui sudah mengisolasi dirinya sendiri.
"Saya juga sudah terinfeksi dengan virus corona," kata Iraj dalam video tersebut dan dikutip stasiun berita Al Jazeera edisi Selasa (25/2).
Bahkan, dalam akun media sosialnya, anggota parlemen Mahmoud sudah merasa tak memiliki harapan untuk hidup di dunia ini.
"Tes virus corona yang saya miliki positif dan saya tak memiliki banyak harapan untuk melanjutkan hidup di dunia ini," tutur dia.
Baca Juga: Asal Muasal dan Perjalanan Virus Corona dari Wuhan ke Seluruh Dunia