200 Orang Diculik Kelompok Ekstremis di Nigeria
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, diculik oleh kelompok ekstremis Islam di timur laut Nigeria.
Penduduk setempat mengatakan, penculikan terjadi saat kelompok tersebut pergi mencari kayu bakar. Mereka merupakan pengungsi yang tinggal di kamp di kota Gamboru Ngala di negara bagian Borno.
“Jumlah pasti orang yang diculik masih belum diketahui, tetapi diperkirakan lebih dari 200 orang. Meskipun sejumlah perempuan lanjut usia dan anak-anak di bawah 10 tahun dilaporkan telah dibebaskan, sejumlah orang masih belum ditemukan," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Nigeria, Mohamed Fall, pada Rabu (6/3/2024), dikutip Associated Press.
Fall mengatakan bahwa penculikan itu terjadi beberapa hari yang lalu, namun baru terungkap sekarang karena terbatasnya akses informasi di wilayah tersebut.
1. Boko Haram diduga bertanggung jawab atas penculikan
Dilansir BBC, pihak berwenang di negara bagian Borno telah mengerahkan tim tanggap darurat ke lokasi kejadian, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sementara, jalan menuju kota telah ditutup.
Warga setempat menuding penculikan tersebut dilakukan oleh pemberontak ekstremis Islam yang melancarkan pemberontakan di Borno pada 2009. Sedikitnya 35 ribu orang telah tewas dan lebih dari 2 juta lainnya mengungsi akibat kekerasan yang dilakukan oleh kelompok militan Boko Haram dan faksi separatis yang didukung oleh ISIS.
Banyak dari mereka yang melarikan diri dari kekerasan tersebut kini berada di kamp-kamp pengungsian, seperti yang ada di Gamboru Ngala, dengan kondisi keamanan yang terbatas.
Seorang pemimpin milisi anti-jihadis di daerah tersebut, Shehu Mada, mengatakan bahwa penculikan tersebut didalangi oleh cabang Boko Haram yang dikenal sebagai Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP).
Baca Juga: Pengadilan Militer Somalia Hukum Mati 6 Anggota ISIS dari Maroko
Editor’s picks
2. Para perempuan menjadi pihak yang paling rentan dalam konflik
Fall mengungkapkan penculikan tersebut merupakan pengingat nyata bahwa perempuan dan anak-anak merupakan pihak yang paling terdampak oleh konflik.
“Tindakan kekerasan terhadap warga yang sudah mengalami trauma ini menyinggung rasa kemanusiaan kita bersama,” katanya, seraya menyerukan pembebasan segera para korban.
Fall juga mendesak pihak berwenang untuk memberikan lebih banyak peluang mata pencaharian bagi para pengungsi di kamp-kamp tersebut supaya mengurangi risiko yang mereka hadapi.
3. Pemerintah klaim bahwa mayoritas anggota Boko Haram telah tewas atau menyerah
Penculikan ini terjadi pada saat pemerintah negara bagian Borno menyatakan 95 persen pejuang Boko Haram telah tewas atau menyerah.
Penculikan massal terbesar yang dilakukan Boko Haram terjadi pada 2014, ketika lebih dari 270 siswi diculik dari asrama mereka di kota Chibok.
Pasukan keamanan Nigeria sendiri telah kewalahan lantaran mereka juga memerangi puluhan kelompok bersenjata yang menyerang masyarakat terpencil di wilayah lainnya di utara. Krisis ini semakin menambah tekanan terhadap Presiden Nigeria Bola Tinubu yang telah berjanji untuk mengakhiri kekerasan.
Baca Juga: Pemimpin Adat Nigeria Ditembak Mati Kelompok Bersenjata, Istri Diculik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.