AS Khawatir dengan Kerja Sama Militer dan Rudal Korut-Iran

AS lihat kerja sama Iran-Korut sebagai ancaman

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Matthew Miller, pada Selasa (16/4/2024) mengungkapkan bahwa Washington sangat prihatin terhadap dugaan kerja sama militer antara Korea Utara dan Iran.

Pernyataan itu disampaikan Miller menanggapi kekhawatiran AS mengenai kerja sama Teheran dengan Pyongyang dalam program nuklir dan rudal balistik.

“Tentu saja, ini adalah sesuatu yang sangat kami khawatirkan,” kata Miller pada konferensi pers, dikutip Yonhap.

1. AS sebut ancaman yang ditimbulkan Korut dan Iran sangat serius

Korea Utara dan Iran menjalin hubungan diplomatik sejak 1973. Keduanya memiliki hubungan dekat saat berada di bawah sanksi internasional atas program senjata mereka.

Dalam penjelasan terpisah, juru bicara Departemen Pertahanan AS Pat Ryder mengatakan, pihaknya tidak dapat berspekulasi tentang kemungkinan senjata Korea Utara digunakan dalam serangan Iran terhadap Israel. Meski begitu, AS menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan Iran dengan sangat serius.

“Jika menyangkut kawasan Indo-Pasifik, hubungan kami dan aliansi kami dengan Republik Korea dan Jepang juga sangat kuat, dan kami akan berdiri di samping mereka untuk bekerja, bersama menuju keamanan dan stabilitas di seluruh kawasan,” kata Ryder.

Baca Juga: Uni Eropa Sebut Hizbullah maupun Iran Tidak Siap Berperang

2. AS akan jatuhkan sanksi baru terhadap Iran

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Selasa mengatakan, pihaknya akan segera menjatuhkan sanksi baru kepada Iran sebagai respons atas serangannya terhadap Israel pekan lalu. Sanksi ini disebut dapat mengurangi kapasitas Iran untuk mengekspor minyak. 

“Sehubungan dengan sanksi, saya sepenuhnya berharap bahwa kami akan mengambil tindakan sanksi tambahan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang,” kata Yellen dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, dikutip Reuters.

"Kami tidak meninjau instrumen sanksi kami. Namun dalam diskusi yang saya lakukan, semua opsi untuk mengganggu pendanaan teroris terhadap Iran terus dibahas," tambah Yellen.

Seorang pejabat senior Departemen Keuangan mengatakan, mereka juga berupaya meminta bantuan dari China, mitra G7, dan pemasok global utama lainnya untuk membatasi kemampuan Iran dalam mengekspor minyak dan mendapatkan mikroelektronik yang dibutuhkan untuk persenjataannya.

3. Serangan Iran terhadap Israel berisiko memicu perang terbuka

Iran pada Sabtu (13/4/2024) meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal terhadap Israel, yang merupakan serangan langsung pertamanya terhadap negara Yahudi tersebut. Hal ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan udara Israel terhadap kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 11 April lalu yang menewaskan sejumlah perwira elit militer.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka menembak jatuh hampir semua drone dan rudal, dan tidak ada korban jiwa dalam serangan itu. Namun, situasi ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang terjadinya peperangan terbuka antara kedua negara yang telah lama bermusuhan tersebut.

Yellen mengatakan, serangan Iran terhadap Israel dan pendanaannya terhadap kelompok bersenjata di Gaza, Lebanon, Yaman dan Irak dapat mengancam stabilitas di Timur Tengah dan menimbulkan dampak buruk pada perekonomian.

“Dari serangan akhir pekan ini hingga serangan Houthi di Laut Merah, tindakan Iran mengancam stabilitas kawasan dan dapat menyebabkan dampak buruk terhadap perekonomian,” ujarnya.

Sementara itu di Gaza, lebih dari 33 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak telah terbunuh akibat serangan Israel. Konflik terbaru ini dimulai pada 7 Oktober, ketika kelompok Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 lainnya.

Baca Juga: PM Israel Tolak Panggilan Telepon Pemimpin Barat soal Serangan ke Iran

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya